Erica Yokoyama dan Yoshiaki Nohara - Bloomberg News

Bloomberg, Inflasi konsumen Jepang melaju ke laju tercepat dalam empat bulan terakhir, sebuah hasil yang akan membuat pasar tetap fokus pada apakah Bank of Japan (BoJ) akan melanjutkan kenaikan suku bunga pertamanya sejak 2007 dengan kenaikan suku bunga lanjutan di tahun ini.

Harga-harga konsumen tidak termasuk makanan segar naik 2,8% di Februari dari tahun lalu, dengan laju yang meningkat dari 2% di Januari, kementerian dalam negeri Jepang mengatakan pada Jumat. Angka ini sesuai dengan perkiraan para analis. Seperti halnya dengan data sebelumnya untuk wilayah Tokyo, sebagian besar kenaikan berasal dari efek dasar setelah subsidi utilitas membebani harga pada tahun 2023.

Data Jumat menandai inflasi konsumen selama 23 bulan berturut-turut di luar makanan segar yang berada pada atau di atas target harga BOJ. Angka-angka tersebut muncul hanya beberapa hari setelah bank sentral menghentikan program stimulus besar-besaran yang bertujuan untuk memicu inflasi, sementara meninggalkan ketidakjelasan kapan mereka akan bergerak lagi.

Indeks inflasi yang tidak termasuk harga makanan segar dan energi, indikator utama untuk tren harga yang mendasari, melambat menjadi 3,2%, sedikit lebih lemah dari estimasi konsensus 3,3%. Harga jasa naik 2,2%, laju yang sama dengan bulan sebelumnya. Setelah BOJ mengakhiri suku bunga negatif pada Selasa, Gubernur Kazuo Ueda menunjukkan bahwa dia telah memantau harga jasa dengan cermat.