Data Bloomberg menunjukkan, pembelian saham rata-rata lima hari, MA-5, oleh pemodal asing turun jadi US$3,17 juta, lebih kecil dibanding pergerakan 20 hari MA-20 yang mencapai US$18 juta.
Namun, hal sebaliknya terlihat di pasar surat utang di mana MA-5 nilai arus keluar modal asing melambat ke US$21,2 juta dibandingkan MA-20 yang mencapai US$51,2 juta.
Para pemodal asing masih mengkhawatirkan stabilitas fiskal Indonesia pada pemerintahan baru mendatang, mengingat pemenang pilpres Prabowo Subianto menggadang program berbiaya besar yang belum jelas skema pembiayaannya.
Rupiah spot dalam penutupan perdagangan Rabu kemarin ditutup menguat 0,35% ke level Rp15.669/US$. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, juga ditutup menguat 0,41% ke level Rp15.662/US$.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan menuju Rp15.640-Rp15.600/US$. Level resistance selanjutnya lanjut menguat ke Rp15.580/US$ dengan berpotensi break MA-50 dan MA-100.
Adapun dalam jangka menengah, rupiah berhasil membentuk tren pembalikan arah, serta ada di trendline channel yang berpotensi menuju Rp15.550/US$.
Apabila rupiah memberikan indikasi pelemahan, support terdekat dapat menuju Rp15.700/US$, sementara kisaran gerak rupiah dalam support di antara Rp15.740-Rp15.760/US$.
(rui)