Bloomberg Technoz, Jakarta — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis pembentukan Palm Co –subholding PTPN III di lini perkebunan kelapa sawit— bakal mengungguli Sime Darby Plantations dan Golden Agri Resources sebagai perusahaan hulu sawit berkelanjutan terbesar di dunia. 

Untuk mewujudkan ambisi itu, dia mengatakan pemerintah tengah memproses penyusunan peraturan pemerintah (PP) guna mendirikan Palm Co—melalui pemisahan (spinoff) dari PTPN III—yang diagendakan pada kuartal IV-2023.

PTPN III sebelumnya berharap Palm Co dapat melakukan penawaran publik perdana atau initial public offering (IPO) pada kuartal terahir 2023. Adapun, dana IPO yang diincar melalui mencapai Rp 8 triliun. 

Melalui aksi korporasi tersebut, Erick menjelaskan Palm Co akan disulap menjadi perusahaan hulu sawit yang dapat dijagokan untuk menopang bahan baku puluhan cabang industri hilir sektor perkebunan andalan Indonesia itu. Misi itu dilakukan melalui konsolidasi tanah milik badan usaha mililk negara (BUMN) seluas 600.000—700.000 hektare (ha) menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.

“Tujuannya apa [konsolidasi Palm Co]? Kalau kita lihat sekarang turunan industri kelapa sawit itu sudah sampai 80 pohon industri. Success story ini juga berpengaruh kepada turunan industrinya dan kepada pengembangan industri-industri pendukungnya untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional,” ujar Erick saat rapat kerja degan Komisi VI DPR RI, Senin (20/3/2023).