Direktur Utama Bank BRI, Sunarso menyatakan setoran dividen kepada negara tahun ini mencapai Rp 23,15 triliun. Sisanya dibagikan kepada investor publik. Saldo laba yang masih menyisakan Rp 7,6 triliun atau 15% dari total raihan perseroan untuk kinerja 2022, akan digunakan sebagai laba ditahan.
Penetapan dividend payout ratio sebesar 85% tersebut, lanjut Sunarso, telah mempertimbangkan struktur modal yang kuat Bank BRI. Likuiditas perseroan juga tetap optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
Saham BBRI turun 50 poin (1,02%) pada sesi 1 perdagangan Senin (20/3/2023) ke posisi Rp 4.850/lembar. Saham BBRI pergerak pada ksiaran Rp 4.820 hingga Rp 4.870, dengan transaksi sementara di pasar modal mencapai Rp 264 miliar.
(wep/hps)