Hal ini membantu membuka jalan bagi rekor impor tahun lalu, termasuk peningkatan porsi batu bara Rusia yang dijauhi oleh pembeli lain. Kini, kebijakan telah bergeser untuk melindungi perusahaan pertambangan China dari dampak kelebihan pasokan setelah produksi dalam negeri juga meningkat ke titik tertinggi sepanjang masa.
Rusia masih menjadi pemasok nomor dua bagi China setelah Indonesia, tetapi ancaman tindakan perdagangan dapat mulai memengaruhi aliran barang-barang tersebut ke wilayah timur.
Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap eksportir batu bara Rusia termasuk Suek JSC, produsen bahan bakar terbesar di negara tersebut, dan Mechel PJSC pada Februari. Hal ini membatasi minat pembeli di China, karena khawatir akan terkena sanksi yang dapat berupa pembatasan akses mereka terhadap layanan pengiriman atau perbankan.
“Impor Rusia mungkin tetap pada tingkat saat ini, mengingat ketidakpastian politik,” kata Feng Huamin, analis di Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China, pada konferensi pers Rabu.
(bbn)