Bloomberg Technoz, Jakarta - Laba bersih PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) anjlok 80% secara tahunan menjadi US$ 13,68 juta, atau setara dengan Rp 210 miliar pada tahun buku 2022.
Herwin Hidayat Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS memaparkan, penurunan laba disebabkan pada 2021 memperoleh pendapatan lain-lain sebesar US$ 118 juta (Rp 1,81 triliun). Ini sebagian besar terdiri dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap anak usaha BRMS sebesar US$ 90 juta (Rp 1,38 truliun) dalam bentuk tunai dan kepemilikan 80% atas PT Suma Heksa Sinergi "Kerta" di Banten.
"Sisa dari pendapatan lain-lain tersebut berupa penghapusan utang dan penilaian inventory (Ore Stock Pile). Oleh karenanya pada 2021, BRMS membukukan laba bersih sebesar US$ 69 juta (Rp 1,06 triliun) ,” jelasnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (20/3/2023).
Sejatinya pendapatan bersih BRMS naik 10% menjadi US$ 11,64 juta (Rp 178 miliar), sejalan dengan peningkatan angka produksi emas sebesar 25% menjadi 174 kg (5.415 troy ounce). Rata-rata harga jual, atau Average Selling Price (ASP) emas sepanjang 2022 juga naik sebesar 2% menjadi US$ 1.795/oz.
Peningkatan produksi emas dan kenaikan harga jual emas di atas berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS secara keseluruhan pada 2022.
Pendapatan Bumi Resources Minerals dari penjualan emas meningkat 27% menjadi US$ 10 juta (Rp 153 miliar). Laba usaha juga mengalami naik 23% menjadi US$ 1 juta (Rp 15,3 miliar) .
BRMS, melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) yang berlokasi di Palu, Sulawesi, telah mengoperasikan pabrik emas kedua sejak pertengahan November 2022 kemarin.
Agus Projosasmito Direktur Utama dan Chief Executive Officer, memaparkan, pada 2022 dan awal 2023, CPM berhasil menemukan tambahan cadangan mineral baru sebesar 18 juta ton bijih dan tambahan sumber daya mineral baru sebesar 20 juta ton bijih.
Saat ini total cadangan mineral dan sumber daya mineral di Palu masing-masing senilai 22 juta ton bijih dan 28 juta ton bijih dengan rata-rata kandungan emas 2,4 g/t.
Lanjutnya, "Kedua, kami telah menyelesaikan pembangunan pabrik emas kedua dengan kapasitas produksi 4.000 ton bijih per hari di Palu. Produksi emas dari pabrik tersebut akan meningkat secara berkala pada 2023 ini. Harapannya pabrik kedua tersebut sudah bisa berproduksi dengan kapasitas penuh di level 4.000 ton bijih per hari di pertengahan tahun 2023 ini."
Selanjutnya, masuknya aset tambang emas Kerta (Lebak, Banten) ke dalam portofolio BRMS. Kedepannya perseroan akan mengembangkan aset tersebut di masa mendatang. "Tambahan cadangan mineral dan produksi emas dari aset Kerta ditargetkan dapat menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS," pungkasnya.
Pada perdagangan sesi 2, Senin (20/3/2023) siang, saham BRMS melaju dengan kenaikan 6 poin atau 3,92% menjadi Rp 159/saham dibandingkan posisi sebelumnya. Saham Bumi Resources Minerals diperdagangkan sebanyak 224 juta saham dengan total nilai Rp 35 miliar.

(fad/wep)