Namun, proyeksi terbarunya menunjukkan penyesuaian potensi penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2025 menjadi 75 bps, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yakni menurun 100bps. Kemudian, ada potensi penurunan sebesar 75 bps pada 2026.
Ia menjelaskan, dalam dua bulan terakhir ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed bergeser dari sekitar 100-125bps menjadi 75-100bps.
Menurut Josua, hal ini terjadi akibat indikator ekonomi AS, terutama inflasi, masih mencatatkan angka yang solid sehingga mendorong investor untuk memperkirakan The Fed akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga.
“Saat ini, pasar memperkirakan pemangkasan pertama akan dilakukan pada bulan Juni, bergeser dari perkiraan di awal tahun,” kata Josua kepada Bloomberg Technoz, Kamis (21/3/2024).
Lebih lanjut, dengan adanya risiko-risiko tersebut, ia memprediksi BI cenderung lebih ragu untuk memangkas suku bunga acuan lebih awal.
“Oleh karena itu, kami mempertahankan ekspektasi kami bahwa BI akan memangkas BI-rate sebesar 50bps menjadi 5,50% pada paruh kedua tahun 2024,” pungkasnya.
(lav)