Masalah-masalah yang dapat menyebabkan pemanggilan mobil bisa beragam, mulai dari masalah kecil seperti kerusakan komponen hingga masalah besar seperti risiko kebakaran.
Berikut adalah 5 insiden pemanggilan mobil terburuk sepanjang sejarah industri otomotif yang dikutip oleh Bloomberg Technoz dari berbagai sumber:
1. Gagal Parkir Ford (1980)
Recall yang dilakukan oleh Ford merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah produk otomotif. Pabrikan asal Amerika Serikat (AS) ini harus menarik kembali semua produk yang mereka produksi antara 1976 hingga 1980 dengan jumlah mencapai 21 juta unit.
Ini terjadi karena cacat produksi pada sistem transmisi mereka. Pada sistem transmisi Ford pada tahun itu, ditemukan keanehan di mana transmisi tergelincir. Tiba-tiba, transmisi yang diletakkan dalam posisi P (Parkir) berpindah menjadi R (Mundur) tanpa peringatan.
Ini menyebabkan lebih dari enam ribu kecelakaan, 1.700 orang terluka, dan 98 kematian.
Dari kejadian ini, Ford Company didenda sebesar US$1,7 miliar.
2. Tombol Cruise Control Penyebab Kebakaran Ford (1996)
Recall ini terjadi bersamaan dengan ditemukannya kegagalan dalam sistem pengapian produk Ford Company. Perusahaan terpaksa menarik 14 juta kendaraan yang telah mereka rakit dan jual sebelum 1996.
Hal ini karena ditemukan sebuah komponen yang dapat overheating dan menyebabkan kebakaran. Komponen tersebut adalah sebuah switch kecil untuk menonaktifkan kontrol cruise saat direm.
Model Ford yang harus ditarik dari peredaran saat itu termasuk Ford Explorer, Bronco, truk Ford F-Series, dan Lincoln.
Meskipun biaya penggantian switch kecil tersebut hanya sekitar US$20 Amerika atau kurang dari Rp300.000, tetapi karena jumlahnya yang besar, kerugian yang dialami oleh Ford hampir mencapai Rp4 triliun.
3. Pedal Gas Tak Terkontrol Toyota (2009 & 2010)
Toyota, raksasa otomotif asal Jepang, juga mengalami kesalahan yang signifikan pada masa lalu.
Pada 2009 dan 2010, Toyota terpaksa menarik beberapa model unggulan mereka dari pasar karena ditemukan masalah pada pedal gas dari beberapa produk mereka.
Pedal gas mobil tersebut tidak kembali ke posisi semula setelah dilepas, menyebabkan mobil terus bergerak. Salah satu penyebabnya adalah karpet di bawah pedal gas yang menghalangi pergerakan pedal tersebut.
Masalah ini kadang-kadang juga ditemukan pada mobil lain yang mengganti karpet kemudi dengan produk aftermarket atau pemasangan yang salah. Selain itu, penyebab lainnya tidak jelas. Kadang-kadang, pedal gas dari beberapa model Toyota terjebak dan sulit kembali ke posisi semula.
Toyota harus menarik kembali 9 juta unit kendaraan mereka dari pasar yang diproduksi antara 2004 hingga 2010. Toyota juga harus mengkonfigurasi ulang unit yang ditemukan mengalami masalah.
Model yang ditarik meliputi Toyota Avalon, Camry, Corolla, Matrix, Highlander, Prius, RAV4, Tundra, Tacoma, dan beberapa model Lexus. Dari kesalahan ini, Toyota harus mengeluarkan biaya sekitar Rp70 triliun.
4. Masalah pada Sistem Pengapian Ford (1996)
Sebelum melakukan recall karena tombol kontrol cruise, Ford harus melakukan recall terhadap 8,7 juta unit kendaraannya.
Pada akhir 1980-an, Ford memasang sakelar pengapian di kendaraan mereka yang sering mengalami korsleting. Korsleting pada sakelar tersebut menyebabkan overheating, berbau asap, dan bahkan menyebabkan kebakaran besar di bagian kemudi.
Bahkan, ada kasus mobil yang terbakar saat terparkir atau bahkan setelah dimatikan. Untungnya, Ford melakukan recall sehingga tidak ada korban jiwa.
Model Ford yang ditarik termasuk Ford Aerostar, Bronco, Crown Victoria, Mustang, Escort, Tempo, dan truk Ford F-Series.
Ford harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 2,8 triliun akibat kesalahan ini.
5. Skandal Sabuk Pengaman Takata (1995)
Kali ini, bukan produsen kendaraan yang harus melakukan recall, tetapi prosuden bagian mobil yang mereka gunakan.
Pada 1995, terjadi skandal yang melibatkan 9 merek mobil terkenal yang harus melakukan recall. Merek-merek tersebut antara lain Honda, Nissan, Chrysler, Mitsubishi, GM, Mazda, Suzuki, Subaru, dan Isuzu.
Mereka harus menarik kembali beberapa model yang mereka produksi antara 1986 hingga 1995 karena menggunakan sabuk pengaman yang diproduksi oleh Takata.
Takata sendiri adalah perusahaan yang memproduksi suku cadang kendaraan, termasuk sabuk pengaman.
Berdasarkan hasil investigasi National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) selama sembilan bulan, ditemukan 931 kasus. Kasus-kasus tersebut melibatkan konsumen dari produsen mobil yang menggunakan Takata sebagai sabuk pengaman mereka.
Konsumen-konsumen ini terjebak di dalam mobil mereka karena tidak dapat melepaskan sabuk pengaman yang terkunci. Mekanisme penguncian sabuk pengaman tersebut mengalami kegagalan sehingga tidak bisa dilepaskan.
Kesembilan merek mobil setuju untuk melakukan recall dan mengalokasikan dana sekitar Rp14 triliun untuk memperbaiki produk mereka.
6. Skandal "Dieselgate" Volkswagen (2016)
Pada 2016, dunia dikejutkan dengan skandal besar yang melibatkan Volkswagen, salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Skandal yang dikenal dengan sebutan "Dieselgate" ini tidak hanya mengguncang industri otomotif, tetapi juga menciptakan gelombang perubahan dalam regulasi emisi kendaraan bermotor di berbagai negara.
Pada saat skandal ini terbongkar, Volkswagen harus menarik kembali tidak kurang dari 11 juta unit mobil yang tersebar di seluruh dunia. Ini menjadi recall mobil terbesar dalam sejarah industri otomotif.
Penyebab utama dari skandal ini adalah pemalsuan emisi kendaraan dengan menggunakan perangkat lunak yang mampu memanipulasi hasil uji emisi. Volkswagen menggunakan perangkat tersebut untuk menipu dalam pengujian emisi dan membuat mobil-mobilnya terlihat lebih ramah lingkungan daripada kenyataannya.
Skandal "Dieselgate" tidak hanya merugikan reputasi Volkswagen, tetapi juga mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar. Perusahaan ini akhirnya harus membayar denda sebesar US$40 miliar untuk menyelesaikan kasus ini, termasuk biaya pengadilan dan penarikan kembali mobil yang terpengaruh.
7. Cacat Sakelar Pengapian General Motors (2006-2014)
GM mengalami cacat pada sakelar pengapian yang mengakibatkan tabrakan fatal, dengan biaya penyelesaian mencapai US$2,5 miliar.
Sebagai catatan, recall mobil adalah langkah penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan konsumen dalam industri otomotif.
Meskipun menyebabkan kerugian finansial bagi produsen, langkah ini penting untuk memastikan bahwa kendaraan yang beredar aman digunakan oleh masyarakat. Dengan adanya recall, diharapkan industri otomotif dapat terus berkembang dan memberikan produk berkualitas bagi konsumen.
(red/wdh)