Bunker milik Mark Zuckerberg memiliki fasilitas yang terpisah dari bangunan yang bisa diakses umum. Ahli privasi data Danielle Citron kemudian menyatakan bahwa, “Saya tidak kaget jika miliarder yang bisnisnya terkait jual beli data pribadi, menjadi sangat sadar privasi dan membungkus tiap interaksinya dengan NDA [kesepakatan rahasia],” jelas dia. NDA adalah kesepakatan dengan pihak kontraktor untuk merahasiakan proyek bunker milik Mark.
Selebritis dan aktor Hollywood Tom Cruise juga dikabarkan memiliki bunker di bawah rumahnya, difungsikan sebagai tempat yang aman sementara. Tujuan membangun ruangan bawah tanah yang nyaman untuk menghadapi kiamat.
Kebutuhan menghadirkan bangunan dengan fasilitas terbaik tentu membutuhkan uang yang banyak. Dilansir New York Post, terjadi pendekatan baru inventif untuk membangun tempat perlindungan. Di apartemen beberapa ruang dialihfungsikan sebagai zona melindungi diri, kata Christopher Pollack, managing partner di Pollack + Partners.
“Jadi, kami akan melakukannya di lemari utama di mana ada cukup ruang untuk menyimpan makanan dan air dan ada kamar mandi di dalam lemari tersebut. Dan keluarga bisa masuk ke sana untuk waktu yang singkat.”
Bill Gates jadi pesohor lain yang kabarnya memiliki bunker pada setiap unit propertinya. Tujuan bunker kiamat sebagai tempat berlindung rahasia atau sekadar menampung keluarga. Hal ini menyiratkan bahwa bunker telah menjadi tren, dimana dalam catatan Rising S Company terjadi permintaan tujuh kali lipat pada 2016 akan bunker kiamat dibandingkan tahun sebelumnya, dilaporkan CNN.
Bunker baja pelat perusahaan ini, yang dirancang untuk bertahan selama beberapa generasi, dapat menyimpan makanan minimal satu tahun untuk setiap penghuni dan tahan terhadap gempa bumi.
Rumor bunker kiamat juga dimiliki oleh Kim Kardashian dan mantan bintang NBA, Shaquille O'Neal. Miliarder Frank VanderSloot juga dikabarkan membeli sebuah peternakan seluas 800 hektar di sebelah selatan Mark. Larry Ellison, co-founder Oracle, membeli hampir seluruh pulau Lanai di Hawaii pada tahun 2012.
Akademisi kemudian menyatakan bahwa tidak selalu benar bahwa para miliarder dan orang kaya membuat bunker untuk menghindari kiamat.
“Bagi para miliarder, menginvestasikan uang ke dalam proyek-proyek semacam itu bukan berarti mereka gila, atau paranoid, atau memiliki pengetahuan rahasia tentang masa depan. Ini hanya cara mereka untuk mengumpulkan surplus kekayaan yang begitu besar, mereka mungkin juga menggunakannya untuk sesuatu,” kata Katherine Guinness, dosen Media Digital di University of Queensland, dilansir dari The Conversation.
(red)