Logo Bloomberg Technoz

Pada pekan lalu saham BBRI mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) Rp6.450. Rekor ini bertepatan dengan berlangsungnya cum date, atau tanggal di mana hak perolehan dividen masih melekat. Cum date dividen BRI (BBRI) sendiri jatuh pada Rabu (13/3/2024) lalu.

Ciptadana Sekuritas Asia merevisi naik target harga saham BBRI, sejalan dengan perkiraan pertumbuhan kinerja laba bersih yang lebih kuat tahun ini. Didukung oleh tren peningkatan kinerja atas margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang juga diprediksi ekspansif.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Erni Marsella Siahaan, memproyeksikan laba bersih Bank BRI di tahun 2024 akan melonjak 15% jadi Rp69,06 triliun dari sebelumnya di tahun 2023 senilai Rp60,43 triliun.

“Hal ini didukung oleh ekspansi NIM sebesar 8 basis poin menjadi 8,7% di tahun 2024, didorong oleh kontribusi yang lebih besar dari pinjaman Kupedes dan peningkatan biaya dana setelah pemotongan suku bunga acuan yang diharapkan pada Semester II-2024,” terang Erni dalam risetnya, Rabu (20/3/2024).

Dalam jangka pendek, Erni menaksir BBRI akan mencatat NIM yang solid di Kuartal I-2024 di tengah pencairan pinjaman yang kuat dan repricing pinjaman di segmen Usaha Mikro dan Kecil Menengah. Meskipun tantangan likuiditas membayangi sektor perbankan, ia melihat hal tersebut akan terkelola dengan baik oleh Bank BRI, didukung oleh peningkatan likuiditas dari belanja Pemilu 2024 dan penyaluran bantuan sosial yang meningkat.

Analis Ciptadana Sekuritas juga memperkirakan BBRI akan mempertahankan pertumbuhan kredit pinjaman mencapai 11% di tahun 2024, didorong oleh pinjaman Kupedes, meskipun di lain sisi Kredit Usaha Rakyat (KUR) berpotensi melandai. Karena KUR tidak lagi menjadi fokus utama Pemerintahan baru kedepannya, berbeda dengan program 3 juta rumah yang mendapatkan lebih banyak perhatian.

“Kami melihat program Pemerintahan baru akan berfokus hanya pada peningkatan aksesibilitas KUR untuk sektor perikanan dan maritim, daripada mengejar volume KUR. Meskipun demikian, kami memperkirakan pinjaman Kupedes akan tumbuh 28% yoy di tahun 2024, sementara KUR sedikit mengalami kontraksi, yaitu 5% yoy di tahun 2024,” tulisnya.

Lebih lanjut, laba bersih Bank BRI direvisi naik oleh Erni di tahun 2024 dan 2025 di kisaran 1–5%, menyusul berbagai sentimen positif terhadap BBRI.

Dengan demikian, Analis Ciptadana Sekuritas merekomendasikan Beli saham BBRI dengan target harga yang lebih tinggi, mencapai Rp7.150/saham, dari sebelumnya Rp6.250/saham, menyiratkan PBV 3,3x. Target tersebut didukung oleh struktur permodalan yang solid.

“Kami optimis saham BBRI sangat tepat untuk direvaluasi mengingat potensi ROE yang akan meningkat menjadi 21,7%–23% pada 2024 dan 2025. Dalam hal PER, saham ini masih memiliki valuasi yang menarik pada 13x PER di tahun 2024, di bawah rata-rata 5 tahun, 15x,” pungkas Erna.

(red/dba)

No more pages