“Proyek AIM memiliki lokasi strategis dengan akses ke infrastruktur yang sudah ada dan dekat dengan pembeli asam dan uap masa depan, yang melayani pemain hilir dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik. Asam dan uap akan digunakan di pabrik HPAL,” sebagaimana dilansir melalui situs resmi perusahaan, Kamis (21/3/2024).
“Proyek AIM akan mengoperasikan konsentrator untuk mengekstraksi konsentrat pirit, pabrik asam, pabrik pemanggangan kloridasi, dan pabrik ekstraksi logam."
Pabrik AIM dirancang untuk mengolah bijih sisa pakai dan bijih pirit berkualitas tinggi yang sepenuhnya berasal dari Tambang Tembaga Wetar, salah satu anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dengan kapasitas nominal lebih dari 1 juta ton per tahun.
Bijih akan diangkut dalam tongkang terbuka dari Pulau Wetar ke pelabuhan IMIP dan kemudian dikirimkan ke pabrik AIM untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk termasuk asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, spons tembaga, hidroksida timbal-seng, emas doré, dan perak.
Peran Merdeka Copper (MDKA)
Perlu diketahui, MBMA merupakan perusahaan yang dibangun oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) pada 2023.
PT Merdeka Copper Gold Tbk merupakan perusahaan induk pertambangan logam dan mineral Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Merdeka mengeksplorasi, mengekstraksi, dan memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral lain melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di tiga pulau di Indonesia.
Berdiri pada 2012, Merdeka menjadi perusahaan publik pada 2015 dengan kode saham MDKA. Merdeka dimiliki oleh para pemegang saham terkemuka, antara lain PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, PT Provident Capital Indonesia (melalui PT Mitra Daya Mustika dan PT Suwarna Arta Mandiri), dan Garibaldi Thohir.
Sebelumnya, Kebocoran pipa gas asam atau acid diduga terjadi di area pabrik milik PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) di dalam Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Akibatnya, sebanyak 40 orang karyawan dari empat perusahaan yang lokasinya berdekatan dengan pabrik milik PT MTI mengalami gejala sesak napas dan pusing.
Diduga, karyawan tersebut terpapar gas yang terbawa angin dari PT MTI hingga ke lokasi kerja puluhan karyawan tersebut.
Adapun, peristiwa kebocoran pipa gas terjadi pada Selasa (19/3/2024) sekitar pukul 23.00 WITA pada saat sedang dilakukan uji coba atau commissioning pengoperasian pabrik asam milik PT MTI.
“Commissioning itu dilakukan pukul 22.00 WITA. Satu jam kemudian, tim MTI mendeteksi terjadinya kebocoran gas di lantai 4 pabrik,” ujar Communication and Media Relation Head PT IMIP Dedy Kurniawan, Rabu (20/3/2024).
(dov/wdh)