West mengatakan bahwa tingkat produksi akan lebih rendah pada semester pertama dan meningkat lagi pada akhir tahun menuju 38 unit 737 Max per bulan. Apa pun di luar itu “akan tergantung pada FAA,” kata West, mengacu pada Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA).
Dampak keuangan diperkirakan menghantam arus kas keluar Boeing US$4 miliar hingga US$4,5 miliar pada kuartal pertama. Untuk setahun penuh, arus kas bebas akan berada di satu digit rendah dalam satuan miliaran dolar AS, kata West.
Para analis memperkirakan US$5 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Prospek tersebut mencerminkan pergeseran prioritas di Boeing karena bergulat dengan akibat dari kegagalan badan pesawat—yang hampir menjadi bencana pada pesawat 737 Max 9 pada awal tahun ini.
Perusahaan telah memperlambat pengiriman jet karena mengerahkan sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak sesuai, dengan jadwal dari seluruh lini produk komersialnya, kata West.
Pemasangan suku cadang yang tidak sesuai dengan urutan merupakan inti dari gangguan kualitas yang telah mendorong review cermat terhadap manufakturnya oleh regulator AS.
“Kami tidak berada pada saat ini di mana kami dapat mengelola hasil keuangan dalam waktu dekat karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan terkait stabilitas,” kata West. “Harapan kami adalah bahwa kami akan menjadi lebih mudah diprediksi dan berada di posisi yang lebih baik, tetapi itu akan memerlukan waktu.”
Memang 1 Maret, Boeing berhenti menerima badan pesawat dari Spirit AeroSystems Holdings Inc, yang kekurangan suku cadang atau memerlukan perbaikan, kata West. Meskipun hal itu akan mengurangi beban kerja para mekanik Boeing, dalam waktu dekat “mungkin akan ada ketidakstabilan pasokan,” jelas dia.
Saham Boeing naik 0,5% pada pukul 9:56 pagi di New York. Perusahaan ini akan melaporkan pendapatan untuk kuartal pertama pada akhir April.
Beberapa minggu setelah insiden Januari, Boeing menolak untuk memberikan target tahunan untuk pengiriman 737 karena mereka sedang memperbaiki prosesnya dan pengawasan publik yang semakin ketat terhadap standar produksinya.
Perlambatan di Boeing mulai terasa di kalangan maskapai penerbangan karena mereka berebut untuk mendapatkan pesawat jet baru. Chief Executive Officer (CEO) Ryanair Holdings Plc, Michael O'Leary, mengatakan pada sebuah konferensi terpisah di Brussels pada hari Rabu bahwa kapasitas musim panas di Eropa akan terhambat oleh penundaan pengiriman Boeing dan masalah mesin yang menimpa pesawat Airbus SE.
- Dengan asistensi Julie Johnsson.
(wep)