Logo Bloomberg Technoz

Dalam dot plot terbaru, terlihat bahwa mayoritas anggota Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) memperkirakan suku bunga acuan akan turun 75 basis poin (bps) pada tahun ini.

Sumber: FOMC

“Kami masih mencari data yang bisa memberi konfirmasi bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%. Dalam pandangan banyak orang, kami akan mendapat keyakinan itu dan akan ada penurunan suku bunga,” tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, seperti diwartakan Bloomberg News.

Saat ditanya apakah Federal Funds Rate bisa turun dalam rapat Mei atau Juni, Powell menjawab “suatu waktu pada tahun ini.”

Penurunan suku bunga acuan yang sudah semakin pasti (meski waktunya belum jelas) menjadi ‘obat kuat’ bagi emas. Maklum, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas jadi lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 72,11. 

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu diperhatikan, RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah masuk area jenuh beli (overbought). 

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 28,42. Masih berada di zona jual (short).

Oleh karena itu, sepertinya harga emas akan mengalami koreksi. Target support terdekat ada di US$ 2.175/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.164/troy ons bisa menjadi target berikutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.210/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.220/troy ons.

(aji)

No more pages