Logo Bloomberg Technoz

Sementara para pejabat mempertahankan pandangan mereka untuk penurunan suku bunga tiga poin seperempat tahun ini, dengan memperkirakan penurunan lebih sedikit pada tahun 2025, menyusul lonjakan inflasi baru-baru ini.

Menurut Powell penurunan suku bunga “di beberapa titik tahun ini” adalah tepat jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan. 

Dengan imbal hasil surat utang AS yang berada di dekat 5%, keputusan The Fed mempertahankan suku bunga seharusnya tidak menjadi kabar baik untuk mata uang pasar negara berkembang.

Pasalnya beberapa bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga minggu ini, kata Drausio Giacomelli, kepala riset emerging markets di Deutsche Bank.

“Penyesuaian pasar negara maju masih lambat dan tidak semuanya ‘langit biru’, tetapi cukup baik sementara carry sedang populer dan banyak pasar negara berkembang yang menawarkan carry,” ucap dia.

Para investor mencerna sejumlah keputusan suku bunga minggu ini. Setelah penutupan, bank sentral Brasil memangkas suku bunga acuan negara ini 50 basis poin, sesuai perkiraan. Mereka namun mengisyaratkan  akan memperlambat laju pelonggaran di masa mendatang.

Pada hari Kamis, Inggris, Turki, dan Meksiko diperkirakan akan mengumumkan keputusan-keputusan mengenai biaya pinjaman. 

Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell. (Dok: Bloomberg)

“Jika Anda lihat lebih jauh, bahkan dengan beberapa ketidakstabilan, mata uang carry dan Amerika Latin masih berjalan dengan sangat baik," kata Alejandro Cuadrado, kepala strategi FX di BBVA di New York.

Ini termasuk real Brasil, peso Meksiko, dan peso Kolombia, versus mata uang Chili yang terkena dampak dari harga minyak mentah yang lebih tinggi dan bank sentral yang terus-menerus bersikap dovish.

Pertemuan The Fed dilakukan setelah Bank of Japan pada hari Selasa menghapuskan rezim suku bunga negatif terakhir di dunia, dengan tetap mempertahankan kondisi keuangan yang akomodatif.

Sikap dovish ini melemahkan yen, salah satu sumber dari salah satu carry trade yang paling populer di mana para investor meminjam untuk berinvestasi dalam obligasi negara berkembang.

Dok: Bloomberg

Pada hari Rabu, Mesir mengejutkan pasar dengan membatalkan pertemuan komite kebijakan moneter berikutnya yang dijadwalkan pada tanggal 28 Maret.

Pada tanggal 6 Maret, bank sentral menaikkan suku bunga utama dengan rekor 600 basis poin menjadi 27,25% dan mengizinkan mata uangnya terdevaluasi, dalam sebuah langkah yang ditujukan untuk mendapatkan pinjaman baru dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Kenaikan suku bunga yang tidak terjadwal tersebut sudah cukup untuk saat ini, kata bank sentral.

Di negara berkembang Eropa, koruna Ceko menjadi mata uang dengan performa terburuk minggu ini. Republik Ceko memangkas biaya pinjaman ke level terendah dalam hampir dua tahun terakhir pada hari Rabu setelah inflasi melambat ke kisaran target.

(bbn)

No more pages