Produksi Batu Bara RI di RKAB Lebihi 900 Juta Ton, Apa Risikonya?
Dovana Hasiana
21 March 2024 05:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara dunia berpotensi mengalami penurunan imbas target kapasitas produksi Indonesia yang mencapai lebih dari 900 juta ton per tahun dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) untuk pertambangan batu bara periode 2024—2026.
Saat ini saja, pasar batu bara dunia sudah mengalami kondisi kelebihan pasokan atau oversupply akibat pertumbuhan permintaan yang tidak bisa mengimbangi kenaikan produksi yang signifikan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Indonesia Coal Mining Assocation (APBI/ICMA) Hendra Sinadia mengatakan permintaan batu bara termal dunia memang terus mengalami peningkatan, tetapi pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan dngan pertumbuhan produksi batu bara yang melonjak dengan pesat.
Sebagai gambaran, Hendra melanjutkan, realisasi produksi batu bara di Indonesia pada 2023 mencapai 775 juta ton. Capaian itu melebihi target produksi yang dipatok sebanyak 695 juta ton.
“Angka [produksi yang disetujui dalam RKAB] sangat besar. Pada 2023, harga turun dari 2022 karena kondisi pasar oversupply, di mana pasokan lebih besar dari permintaan. Kondisi oversupply kita proyeksikan lanjut pada 2024—2025. RKAB ditetapkan 900 juta lebih ini tentu akan menambah pasokan ke pasaran dan kemungkinan harga bakal tertekan,” ujar Hendra saat dihubungi Bloomberg Technoz, Rabu (20/3/2024).