Untuk tercapainya target tersebut, SKK Migas pada awal tahun mendorong KKKS untuk dapat melakukan pengeboran, salah satu yang direalisasikan adalah pengeboran sumur eksplorasi Pinang East-1.
“Kunci untuk mendukung peningkatan produksi minyak dan gas adalah penemuan sumber hidrokarbon, oleh karenanya SKK Migas tahun ini mendorong investasi eksplorasi yang lebih masif dengan rencana investasi sebesar US$1,8 miliar atau naik 100% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang sebesar US$0,9 miliar."
Terlebih, Hudi melanjutkan, saat ini Blok Rokan adalah penyumbang produksi minyak terbesar di Indonesia. Dengan demikian, potensi yang ada harus bisa dioptimalkan sehingga dapat mendukung ketahanan energi nasional.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan prospek Pinang East diharapkan memiliki sumber daya kontijen (2C resources) minyak sebesar 2,53 juta barel setara minyak atau million barrels of oil equivalent (MMBOE). Lapangan ini akan lebih maksimal dengan adanya tambahan sumur pengembangan.
"Dengan estimasi dibutuhkan satu sumur pengembangan tambahan untuk optimalisasi produksi jika diperoleh temuan/discovery untuk bisa memproduksi minyak yang terkandung dalam struktur Pinang East," ujar Edwil.
(dov/wdh)