"Ide keseluruhan kami adalah melakukan lebih sedikit hal dengan lebih baik, dan dengan dampak yang lebih besar," kata Schumacher saat dihubungi wartawan. "Es krim benar-benar bisnis yang berbeda. Itu sudah dikelola secara terpisah dari aktivitas kami yang lain."
Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, divisi es krim memiliki penjualan €7,9 miliar atau setara Rp135 triliun pada 2023. Namun, margin keuntungannya kurang dari setengah unit perawatan pribadi perusahaan. Ini juga merupakan bisnis musiman yang padat modal, membutuhkan logistik rantai dingin yang lebih kompleks.
Harga Saham Melonjak
Perusahaan mengatakan bahwa pemisahan yang menciptakan entitas baru yang terdaftar di bursa adalah pilihan paling mungkin untuk memisahkan unit tersebut. Meskipun sebelumnya mereka telah menjual bisnis lain yang pertumbuhannya lambat kepada perusahaan ekuitas swasta.
Saham Unilever naik 3% di perdagangan London, membuat saham tersebut turun 3% selama setahun terakhir.
Restrukturisasi ini menunjukkan bagaimana Schumacher menunjukkan pengaruhnya di perusahaan setelah mengambil alih dari Alan Jope, yang telah membuat marah pemegang saham karena upayanya gagal untuk membeli divisi kesehatan konsumen GSK Plc. CEO baru ini menargetkan penghematan biaya sebesar €800 juta dalam tiga tahun ke depan. Ini merupakan respons Unilever terhadap periode pertumbuhan yang lambat ketika pengeluaran konsumen dibatasi oleh inflasi tinggi dan banyak pembeli beralih dari merek terkenal ke merek swasta.
Restrukturisasi ini akan membuat perusahaan fokus pada empat bisnis: kecantikan dan kesehatan, perawatan pribadi, perawatan rumah, dan nutrisi.
"Ini adalah tugas yang rumit di depan mereka, tetapi secara keseluruhan perusahaan bergerak ke arah yang benar," kata Roseanna Ivory, direktur investasi untuk ekuitas Inggris dan Eropa di pengelola dana Abrdn Plc.
Saingan Unilever, Nestle SA, sebelumnya telah memisahkan bisnis es krimnya dengan membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan ekuitas swasta PAI Partners.
Dengan melepaskan unit tersebut, Unilever terbebas masalah. Sebelumnya mereka harus berurusan dengan kontroversi atas sikap politik yang diambil oleh Ben & Jerry's. Pada Desember 2022, Unilever menyelesaikan gugatan hukum dengan dewan independen merek es krim tersebut setelah Ben & Jerry's keberatan produknya dijual di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Dalam insiden terpisah awal tahun itu, Unilever mengkritik Ben & Jerry's setelah merek tersebut mengatakan di media sosial bahwa Presiden AS Joe Biden sedang "menyalakan api perang" dengan mengirim pasukan ke Eropa, beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Perusahaan makanan besar juga telah mencoba menyesuaikan portofolio mereka karena obat penurun berat badan baru dari Novo Nordisk A/S dan Eli Lilly & Co semakin populer. Es krim tidak lagi cocok dengan merek Unilever lainnya seperti kaldu Knorr dan pembersih Domestos, kata para analis.
'Masuk Akal'
"Kami percaya pemisahan bisnis es krim masuk akal mengingat profilnya yang lebih lambat dan kurangnya sinergi biaya karena rantai pasokannya yang dingin," kata James Edwardes Jones dari RBC Capital Markets.
Menurut Edwardes, jika penghematan biaya yang diusulkan meningkatkan keuntungan, perusahaan akan dapat berinvestasi kembali dalam penelitian dan pengembangan serta pemasaran.
Setelah pemisahan bisnis es krim, yang juga termasuk merek Cornetto, Unilever mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan di kisaran pertengahan angka tunggal, dengan "peningkatan margin yang sederhana."
"Rencana Unilever untuk memisahkan unit Es Krimnya untuk kemungkinan divestasi masuk akal, menghilangkan musim dari pertumbuhan dan hambatan margin rendah. Namun, tanggal pemisahan pada akhir 2025 menunjukkan jalannya masih panjang dan penuh tantangan di depan, ditambah dengan gangguan dari program produktivitas baru," ungkap Deborah Aitken, analis senior dari Bloomberg Intelligence.
Pemisahan unit es krim adalah langkah terbaru dari serangkaian upaya Unilever untuk merampingkan portofolionya sejak menolak tawaran pengambilalihan yang tidak diminta dari Kraft Heinz Co padan 2017. Kemudian pada tahun itu, mereka menjual bisnis margarin dan selainya ke KKR & Co. Empat tahun kemudian, mereka setuju untuk menjual unit tehnya ke CVC Capital Partners.
Schumacher bergabung dengan Unilever dari koperasi susu Royal FrieslandCampina. Di bawah kepemimpinan Jope dan pendahulunya, Polman, perusahaan menjadikan "tujuan" sosial dari merek-mereknya sebagai prioritas utama, yang mengundang kritik dari beberapa investor yang menginginkan perusahaan lebih fokus pada profit.
Jika bisnis es krim tersebut dipisah dan melantai di bursa terpisah, keputusannya akan diambil dalam 18 bulan ke depan, kata Schumacher dalam panggilan telepon. Divisi makanan dan es krim saat ini berbasis di Belanda, dan bisnis es krim sedang dalam proses pemindahan kantor pusatnya dari Rotterdam ke Amsterdam.
Unilever terbentuk dari penggabungan perusahaan Inggris dan Belanda. Sekitar empat tahun lalu, perusahaan memutuskan untuk mengkonsolidasikan kantor pusat keseluruhannya di London setelah mempertahankan status negara ganda selama beberapa dekade. Schumacher mengatakan Unilever secara keseluruhan berkomitmen untuk tetap berada di London.
(bbn)