“Bauksit masih 97 tahun, emas dan perak di atas 100 tahun,” ujarnya.
Tri mengatakan Kementerian ESDM memilik tiga pilihan untuk penambahan cadangan nikel dan mineral kritis, yakni melalui perluasan, penugasan, dan lelang.
Smelter Saprolite
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, kendati saat ini bisnis smelter RKEF masih cukup berkembang pesat di Indonesia, prospeknya sudah tidak secemerlang 2—3 tahun lalu.
“Jadi ada disinsentif juga buat mereka. Apalagi, sekarang kapasitasnya juga sudah cukup besar. Jadi saya kira enggak banyak yang akan mengajukan [investasi smelter RKEF baru].” ujarnya saat ditemui, akhir Februari.
Bagaimanapun, Seto yakin investasi baru untuk smelter HPAL justru akan makin diminati ke depannya, lantaran smelter jenis ini mengolah nikel limonite menjadi MHP yang dibutuhkan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.
Bahkan, menurut Seto, akan ada 2 perusahaan lagi yang akan segera memproduksi MHP di Indonesia. “Dalam 3 tahun ke depan, seharusnya kapasitas smelter HPAL di Indonesia itu double ke 600.000 ton.”
(dov/wdh)