Seperti yang diwartakan Bloomberg News, rangkuman proyeksi ekonomi akan mengungkapkan apakah data yang masih kuat memberikan alasan bagi para pejabat untuk membatalkan niat pemangkasan suku bunga acuan, atau apakah prospek mereka untuk tiga kali penurunan tahun ini tetap berada di jalurnya.
“Apakah kenaikan yield dan dolar dapat terus berlanjut, sangat bergantung pada apakah The Fed memvalidasi narasi hawkish atau tidak,” kata Win Thin dan Elias Haddad dari Brown Brothers Harriman.
“Jika Gubernur Jerome Powell dapat berpegang pada naskah hawkish, pesannya akan tetap konsisten dan reaksi pasar kemungkinan akan terbatas. Jika ia beralih dengan memberikan pernyataan yang lebih dovish, maka reaksi pasar kemungkinan besar akan cukup keras.”
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Federal Reserve diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan di tingkat tertingginya dalam dua dekade dan akan merilis dot plot atau proyeksi pergerakan suku bunga di mana pada Desember 2023 lalu memberi indikasi tiga kali pemangkasan suku bunga di tahun ini.
“Namun berbagai data ekonomi yang keluar belakangan ini memperlihatkan inflasi AS di tingkat Konsumen maupun di tingkat Produsen masih tinggi sementara pasar tenaga kerja masih cukup solid sehingga memicu spekulasi bahwa dot plot yang baru hanya memberi sinyal dua kali penurunan suku bunga,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Dari dalam negeri, Bank Sentral Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur BI pada 19–20 Maret 2024, untuk menentukan berbagai kebijakan moneter, termasuk suku bunga acuan.
BI diprediksi kembali akan mempertahankan suku bunga acuannya di 6%, melanjutkan kebijakan di sepanjang tahun 2024 demi mendukung rupiah. Para pembuat kebijakan terlihat tidak akan bergerak sampai pelonggaran moneter oleh The Fed menjadi lebih jelas.
Seluruh 37 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan Gubernur BI Perry Warjiyo dan koleganya akan mempertahankan BI-Rate di level 6% pada hari Rabu siang nanti. Sekaligus mempertahankan tingkat suku bunga selama lima bulan berturut-turut.
“Mengingat fokus pada stabilitas eksternal, waktu pivot BI akan bergantung pada pivot the Fed AS,” kata Krystal Tan, Ekonom di Australia & New Zealand Banking Group.
Dari regional, kemarin, keputusan suku bunga acuan yang ditetapkan Bank of Japan (BoJ) menjadi sejarah di Jepang yang mengakhiri rezim suku bunga negatif terakhir di dunia. Dengan kenaikan suku bunga acuan pertama dalam 17 tahun.
Dalam rapat yang berlangsung, Selasa, Bank of Japan, mengambil keputusan bersejarah dengan mengakhiri kebijakan bunga negatif dan menaikkan suku bunga acuan mereka menjadi di kisaran 0%–0,1%.
Ini adalah keputusan fenomenal karena untuk pertama kalinya sejak 2007, Jepang akhirnya menaikkan suku bunga acuan mereka. Dalam keputusannya, BoJ yang dipimpin oleh Kazuo Ueda memutuskan, bunga acuan Jepang kini di kisaran 0%-0,1%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,47% ke 7.336 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan IHSG pun mampu menembus MA-20.
“Pada label hitam, posisi IHSG saat ini sedang berada pada wave iii dari wave (iii) sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.617. Pada label merah, IHSG sudah menyelesaikan wave (b) dan diperkirakan saat ini sedang membentuk wave (c) dari wave [iv] ke rentang area 7.219-7.238,” papar Herditya dalam risetnya pada Rabu (20/3/2024).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AKRA, BIRD, ENRG, dan INCO.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi terkonsolidasi dalam rentang 7.300–7.350 pada hari ini. IHSG masih mengindikasikan minor bearish dari death cross yang sempat terbentuk pada MACD.
“Selain faktor teknikal, konsolidasi juga kemungkinan didasari oleh sikap wait and see pelaku pasar jelang pengumuman hasil FOMC pada 21 Maret 2024 dini hari WIB. Pasar di Indonesia juga mengharapkan petunjuk mengenai pemangkasan suku bunga acuan. Perbaikan aktivitas ekonomi di AS akan berdampak positif pada World Trade dan pada akhirnya memperbaiki kinerja ekspor Indonesia,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi pada saham JPFA, ICBP, BTPS, PTPP, CTRA dan GJTL.
(fad/aji)