Logo Bloomberg Technoz

BI diprediksi kembali menahan tingkat bunga acuan BI rate di 6%, di tengah masih besarnya ancaman bagi stabilitas rupiah ketika bunga global ditengarai tetap kuat di skenario higher for longer.

Dengan nilai surplus neraca dagang yang jatuh ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir, transaksi berjalan bisa terlukai dan membuat fundamental rupiah goyah.

Mempertahankan BI rate akan membantu selisih imbal hasil investasi RI dengan Amerika bertahan di level kompetitif sehingga arus keluar modal bisa dicegah. Pada 18 Maret lalu, pemodal asing untuk pertama kalinya mencatat net buy di SBN senilai US$190 juta, seperti ditunjukkan data Bloomberg.

Keputusan BoJ menaikkan suku bunga kebijakan, pertama kali dalam 17 tahun terakhir juga dapat menjadi tambahan ancaman bagi Indonesia apabila pengetatan moneter Negeri Sakura berlanjut di sisa tahun ini. Posisi Jepang sebagai kreditur terbesar RI setelah Singapura dan AS, ditambah dominannya ULN Indonesia dalam denominasi yen memberi risiko tersendiri bagi Indonesia.

Yen Jepang menyentuh level terlemah tahun ini terhadap dolar AS. Sedangkan terhadap euro, nilai yen merosot hingga ke posisi terendah sejak 2008 pasca keputusan BoJ. Pergerakan yen biasanya berkorelasi positif dengan mata uang Asia. Jadi, ketika yen tertekan melemah, mata uang Asia termasuk rupiah biasanya ikut terseret lemah.

Sementara menanti FOMC The Fed, pasar global terlihat bergairah dengan indeks harga obligasi semalam ditutup menguat baik di pasar negara maju maupun berkembang. Yield Treasury di semua tenor terpantau turun di mana UST 10Y turun 3,2 bps pagi ini ke 4,293% dan tenor 2Y turnu 4,9 bps ke 4,683%.

Indeks saham di Wall Street semalam juga mencetak reli kenaikan, Dow Jones naik 0,83%, begitu juga S&P 500 dan Nasdaq yang sama-sama ditutup menguat 0,56% dan 0,39%

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah memperlihatkan potensi pelemahan dengan target kontraksi terdekat menuju Rp15.735-Rp15.750/US$. Level support terendah selanjutnya berpotensi tertahan di Rp15.780/US$.

Dalam jangka menengah, rupiah masih berpotensi membentuk tren Lower Low Lower High, dengan terkonfirmasi break support indikator MA-50 dan MA-100, yang berpotensi membawa rupiah ke Rp15.800/US$.

Sebaliknya, bila hari ini rupiah memberi indikasi penguatan, resistance potensial terdekat dapat menuju Rp15.700/US$, sementara kisaran pergerakan rupiah dalam tren menguat di antara Rp15.680-Rp15.640/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 20 Maret (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

(rui)

No more pages