Bloomberg Technoz, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk senilai Rp90,39 triliun pada kinerja keuangan 2023. Rugi bersih GOTO meningkat 128% dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp39,57 triliun.
Namun, bila dibedah lebih rinci kenaikan rugi bersih terjadi ketika kinerja operasional GOTO meningkat positif dan penurunan beban secara signifikan. Pendapatan bersih melesat 30,28% menjadi Rp14,79 triliun, sementara total beban operasional turun 39,86% menjadi Rp25,06 triliun.
Penyebab rugi bersih membengkak adalah akibat divestasi PT Tokopedia ke TikTok yang terjadi beberapa waktu lalu. Hal ini membuat GOTO mencatatkan kerugian penurunan nilai aset goodwill sebesar Rp78,76 triliun selama 2023.
Goodwill merupakan aset tak berwujud yang terkait dengan pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain. Nilai dari nama perusahaan, reputasi merek, basis pelanggan, layanan pelanggan yang baik, hubungan karyawan, dan teknologi merupakan aspek-aspek dari goodwill.
Goodwill tidak berkaitan dengan kinerja operasional perusahaan dan lebih mencerminkan harapan jika investasi tersebut akan memberikan keuntungan di masa depan. Pada dasarnya kerugian yang cukup besar ini telah GOTO sampaikan sebelumnya pada proforma kinerja kuartal III-2023 lalu dalam keterbukaan informasi transaksi divestasi Tokopedia.
Jika mengecualikan penurunan nilai goodwill pembelian Tokopedia, maka sebetulnya rugi Goto yang berasal dari operasi bisnis adalah Rp11,75 triliun atau turun 60,04% dari tahun 2022 yang mencapai Rp29,40 triliun.
Mengacu laporan keuangan itu, secara detail, pendapatan GOTO tahun lalu senilai Rp14,79 triliun itu diperoleh dari tiga sumber. Pertama, pendapatan imbalan jasa sebesar Rp8,67 triliun, naik 37,40% dari tahun sebelumnya Rp6,31 triliun.
Kedua, pendapatan imbalan iklan yakni sebesar Rp2,20 triliun, turun dari tahun sebelumnya Rp2,34 triliun, ketiga, pendapatan jasa pengiriman sebesar Rp2,13 triliun, naik 43% dari tahun 2022 senilai Rp1,49 triliun, dan terakhir, pendapatan lain-lain yakni Rp1,79 triliun, naik 48% dari sebelumnya Rp1,21 triliun.
Di sisi lain, GOTO masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp25,14 triliun, dengan jumlah aset sebesar Rp54,10 triliun di Desember tahun lalu dan ekuitas Rp35,72 triliun.
(ibn/dba)