Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengklaim data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tersimpan pada Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap dalam kondisi aman.
Hal ini disampaikan menanggapi fakta terhubungnya aplikasi yang menyimpan data pemilu tersebut pada layanan cloud milik perusahaan China, Alibaba yang lokasi servernya berada di Singapura, China, dan Perancis.
“Tadi juga sudah dibahas di dalam juga[keamanan data sirekap]," kata Hadi di kantornya, Selasa (19/3/2024). "Semuanya menyampaikan aman.”
Menurut dia, legitimasi ini merujuk pada hasil rekomendasi dan evaluasi yang diberikan Badan Intelijen Nasional (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Saat ini, tiga lembaga negara tersebut juga terus melakukan perlindungan terhadap aplikasi Sirekap. Pemerintah menjamin keamanan data pemilih hingga hasil pemilu.

“Semuanya sesuai dengan rencana dan semuanya masih berjalan dengan baik” ujar Hadi.
Toh, menurut dia, aplikasi sirekap secara umum berjalan dan berfungsi dengan normal. Dia hanya menyoroti sejumlah gangguan minor atau kecil pada grafik batang. Hal ini pun tengah dalam proses perbaikan.
Sebelumnya, sejumlah pakar teknologi dan politik memprotes keberadaan cloud aplikasi Sirekap yang berada di luar negeri. Mereka merujuk pada Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik; serta UU nomor 27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP).
Pada dua aturan tersebut, pemerintah mewajibkan data sektor publik yang dihasilkan pada APBN atau dana publik berada di wilayah Indonesia.
(fik/frg)