Selain itu, seri PBS038 yang memberikan imbalan 6,875% dan jatuh tempo pada tahun 2038 nanti juga membukukan permintaan terbesar ketiga dalam lelang, mencapai Rp4,31 triliun. Sedang seri SPNS yang jatuh tempo Desember 2024 juga banyak diincar dengan nilai incoming bids mencapai Rp4,4 triliun hari ini.
Yield Tinggi
Dalam lelang hari ini, meski permintaan imbal hasil relatif lebih rendah untuk beberapa seri sukuk terutama seri lebih pendek, yield dimenangkan justru lebih tinggi.
SPNS yang paling diminati, sebagai contoh, yield terendah hingga tertinggi diminta berkisar 6,4%-6,65%, lebih rendah dibanding lelang sebelumnya di mana untuk seri yang sama investor meminta 6,39%-6,6%. Namun, yield dimenangkan untuk seri ini diputuskan di 6,472%, jauh lebih tinggi daripada lelang sebelumnya yang dimenangkan di 6,437%.
Sementara untuk PBS032 dengan tenor 2 tahun, yield yang diminta juga berkisar 6,58%-6,76%, dibandingkan sebelumnya di kisaran 6,48%-6,8%. Pemerintah juga memenangkan yield untuk seri tersebut di level 6,619%, lebih tinggi ketimbang sebelumnya di 6,599%.
Permintaan yang lebih tinggi dalam lelang sukuk hari ini akhirnya mendorong pemerintah memenangkan permintaan masuk sesuai target indikatif yaitu Rp12 triliun.
Pasar surat utang domestik hari ini relatif bergerak stabil setelah beberapa hari terakhir tertekan aksi jual investor yang menaikkan imbal hasilnya. Jumat lalu, misalnya, investor asing mencatat penjualan SBN sebesar US$159,27 juta dan mendorong Bank Indonesia masuk mengintervensi memborong surat utang dengan pembelanjaan sekitar Rp50 triliun.
Sampai jelang sore hari ini, yield SBN rata-rata masih bergerak naik tipis di mana INDOGB 2Y naik 1,1 bps ke 6,236%, lalu tenor 10Y naik 0,1 bps ke 6,621%. Hanya tenor 3Y dan 30Y yang masih terkikis turun yield-nya masing-masing 2 bps dan 0,5 bps.
(rui/aji)