Dia mencontohkan bahwa Indonesia memiliki neraca perdagangan dengan sejumlah negara yang tercatat defisit, seperti dengan Arab Saudi, Jepang dan Singapura.
"Misal dengan Arab Saudi kita defisit, Jepang kita defisit, Singapura kita defisit. Ini harus segera kita tindaklanjuti karena kalau tidak kita lanjuti segera, devisa pariwisata kita akan tergerus,"terangnya.
Soal kontribusi nilai barang yang dibawa wisatawan Indonesia yang ke luar negeri terhadap neraca perdagangan, Sandi masih enggan menjawab hal ini.
Ia hanya mengatakan bahwa barang belanjaan yang dibawa oleh wisatawan dari dalam negeri ke Indonesia merupakan bentuk arus keluar devisa dari dalam negeri.
"Kalau kita lihat barang belanjaan, itu kan out flow dari devisa kita ke luar negeri, sementara barang-barang tersebut juga tersedia di Indonesia," bebernya.
Sandiaga pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap belanja produk dalam negeri, meskipun ke luar negeri dalam rangka studi banding atau kegiatan lainnya termasuk pergi liburan ke tempat wisata.
"Saya mengajak untuk berbelanjanya di indonesia aja, karena ekonomi kita digerakkan oleh konsumsi lokal dan konsumsi rumah tangga. jadi kita harapkan untuk pergerakan konsumsi rumah tangga dan konsumsi lokal, maka masyarakat kita belanja di Indonesia aja," pungkasnya.
(spt)