Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Hari Ini Masih Belum Memiliki Peluang Penguatan

Tim Riset Bloomberg Technoz
19 March 2024 08:20

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpotensi semakin melemah dalam perdagangan di pasar spot hari ini, Selasa (19/3/2024) ke kisaran Rp15.700-an/US$, masih diliputi sentimen pasar global yang bearish jelang berlangsungnya keputusan suku bunga acuan global dan domestik.

Sinyal pelemahan lebih lanjut rupiah hari ini, setelah kemarin ditutup melemah 0,6% di Rp15.690/US$, terlihat di pasar forward. Kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah 1 bulan semalam ditutup melemah 0,58% ke level Rp15.747/US$ di pasar New York, Amerika. Pagi ini rupiah offshore juga semakin melemah menembus Rp15.751/US$.

Tekanan pada rupiah hari ini akan berlanjut akibat dolar AS yang semakin perkasa melanjutkan penguatan hari keempat. Sementara pasar surat utang juga menambah tekanan di mana aksi jual sepertinya berlangsung lebih panjang setidaknya sampai ada kejelasan arah kebijakan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed). 

Selain itu, pasar juga menanti keputusan Bank of Japan (BoJ) hari ini yang akan mengumumkan policy rate mereka. Mayoritas pelaku pasar memperkirakan BoJ akan mengakhiri rezim bunga negatif mereka yang akan menjadi keputusan bersejarah. Mengantisipasi hal tersebut, pergerakan aset-aset di emerging market cenderung tertekan.

Yield Treasury 10Y masih di tataran tinggi 4,328% pagi ini, sementara tenor 2Y saat ini ada di 4,728%. Indeks harga obligasi negara maju masih melemah, begitu juga di negara berkembang yang juga ditutup melemah semalam.