OPEC dan sekutunya telah berjanji untuk mengurangi produksi dalam upaya untuk mencegah surplus global. Langkah-langkah ini telah membantu mendorong harga minyak mentah berjangka Brent di atas US$80 per barel.
Pada saat yang sama terjadi perlambatan pertumbuhan permintaan dunia, sementara produksi minyak dari Amerika Serikat (AS) naik. Komentar terbaru Irak adalah mengenai ekspor, dan bukan produksi.
Negara ini mengurangi produksi menjadi rata-rata 4,2 juta barel per hari di bulan Februari, menurut sebuah laporan dari OPEC bulan ini.
Jumlah itu berarti sekitar 200.000 barel per hari di atas batas yang disepakati. Baghdad berkomitmen untuk melakukan pemangkasan secara sukarela, yang akan mengkompensasi kelebihan produksi di bulan Januari dan Februari, menurut pernyataan tersebut.
Irak berkoordinasi dengan sumber-sumber OPEC+ untuk merefleksikan pembatasan ekspor dalam laporan-laporan mereka yang akan datang, katanya.
Irak di masa lalu telah membantah penilaian OPEC+ atas produksi minyak mentahnya.
(bbn)