Data kuat di sektor industri dan investasi ini menambah bukti daya tarik ekonomi terbesar di dunia ini, setelah pengambil kebijakan meningkatkan stimulus di pengujung tahun lalu.
Sebelumnya, pertumbuhan ekspor tercatat melebihi perkiraan, melanjutkan momentum menjadi kunci keberhasilan mencapai target pertumbuhan yang ditetapkan Beijing, sekitar 5%, sama dengan tahun lalu, tetapi sulit dicapai karena basis perbandingan yang kurang bagus.
Nilai tukar mata uang yuan naik sedikit, kurang dari 0,1%, usai data ini dirilis, dan setelah bank sentral memperpanjang dukungan pada mata uang itu melalui suku bunga referensi harian. Mata uang dolar Australia yang dipandang sebagai proxy China, naik 0,1%.
"Ekonomi terus berbalik dan membaik di Januari dan Februari setelah berbagai kebijakan mulai berdampak. Tetapi kita perlu melihat situasi eksternal yang semakin rumit, kelam dan tidak menentu, serta masalah permintaan domestik yang tidak cukup pun masih terjadi. Dasar bagi pembalikan ekoomi harus terus diperkuat," bunyi catatan NBS yang dikeluarkan bersamaan dengan rilis data itu.
Tingkat pengangguran di perkotaan naik 5,3% dari 5,1% di akhir Desember.
Investasi di sektor pengembangan properti turun 9%, dan masih menjadi masalah utama yang menyulitkan ekonomi. Keyakinan konsumen dan bisnis masih diberatkan oleh ketidakpastian proyeksi pendapatan.
Kelebihan kapasitas di sektor manufaktur menyebabkan ketegangan dengan mitra dagang dan menghantui proyeksi di sektor ekspor.
Untuk kali pertama dalam lima bulan harga-harga barang naik pada Februari, namun analis mengatakan hal ini lebih disebabkan oleh belanja saat liburan Tahun Baru China dan kemungkinan tidak akan bertahan lama.
Beijing memberi paket insentif fiskal dengan meluncurkan program penjualan obligasi khusus berjangka waktu sangat panjang pada 2024 dan beberapa tahun medatang.
Pemerintah China juga mencanangkan rencana peremajaan peralatan industri dan meningkatkan belanja rumah tangga untuk barang-barang konsumen melalui janji pendanaan program itu dari anggaran negara yang bisa mencapai ratusan miliar yuan.
Bank sentral China mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan Gubernur Bank Sentral Pan Gongsheng menyatakan niat menyuntik lebih banyak likuiditas untuk membantu pertumbuhan jika diperlukan.
Akan tetapi, peningkatan pengeluaran pada neraca keuangan pemerintah akan diimbangi dengan langkah terpisah untuk mengatasi risiko utang domestik. Langkah bank sentral untuk kembali menurunkan suku bunga dibatasi oleh jejang besar profit dengan AS dan marjin profit rendah di sektor perbankan China.
Bank sentral China minggu lalu mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan untuk kali pertama sejak November 2022 mengeluarkan dana tunai dari sistem perbankan melalui kebijakan itu.
Biro Statistik nasional tidak merilis data untuk bulan Januari saja. Kantor ini hanya mengumumkan data dua bulan pertama setiap tahun untuk mengatasi volatilitas di masa liburan Tahun Baru yang menghentikan produksi di sebagian besar pabrik dan bisni, dan tahun baru itu bisa jatuh antara bulan Januari dan Februari.
(bbn)