Ke depan, lanjut Zhang, batu bara akan kian tergantikan oleh sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari (solar). Sementara permintaan batu bara dari industri baja menurun seiring krisis yang masih menghantui sektor properti.
Tahun lalu, konsumsi batu bara China naik 5,6%. Presiden Xi Jinping berjanji penggunaan batu bara akan mulai berkurang pada 2026.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara sejatinya masih bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 61,66. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 58,67. Masih jauh dari area jenuh beli (overbought) 80, sehingga ada ruang untuk akumulasi.
Oleh karena itu, ada kemungkinan harga batu bara akan bangkit. Target resisten terdekat ada di US$ 133/ton. Jika tertembus, maka US$ 135/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 129/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun ke arah US$ 126/ton.
(aji)