Bloomberg Technoz, Jakarta - Sesuai prediksi, nilai rupiah langsung melemah pada pembukaan pasar spot hari ini, Jumat (15/3/2024) menjebol kisaran Rp15.625/US$, tertekan sentimen global yang bersumber dari data inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi.

Rupiah tak sendiri. Nyaris semua mata uang Asia pagi ini tersungkur gara-gara dolar AS kembali bangkit. Won Korsel memimpin pelemahan dengan kehilangan 0,84% nilai, disusul oleh ringgit Malaysia yang tergerus 0,39%, lalu dolar Taiwan melemah 0,34% dan rupiah berada di urutan keempat valuta Asia terlemah pagi ini, kehilangan 0,3%.

Rupiah menyentuh level terlemah di Rp15.638/US$ pada pukul 09:16 WIB setelah menyerempet Rp15.634/US$ dan bergerak rata-rata di kisaran Rp15.631/US$ di awal perdagangan.

Level terlemah rupiah pagi ini sudah setara dengan posisi rupiah di pasar forward (NDF) 1 pekan. Sementara NDF 1 bulan pagi ini terpantau semakin melemah ke Rp15.653/US$. 

Sentimen pasar global kembali memburuk karena data inflasi Indeks Harga Produsen AS yang dilansir semalam menunjukkan kenaikan terbesar dalam enam bulan terakhir, semakin memupus optimisme penurunan bunga Federal Reserve tahun ini menjadi tinggal tiga kali saja sebesar 75 basis poin.