Sentimen Buruk Global akan Tekan Rupiah Lagi ke Rp15.600-an/US$
Tim Riset Bloomberg Technoz
15 March 2024 07:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah bersiap hadapi tekanan pelemahan lebih besar dalam perdagangan di pasar spot hari ini, Jumat (15/3/2024), menyusul 'terbakarnya' pasar keuangan global kemarin karena data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) makin mengurangi optimisme penurunan bunga Federal Reserve (The Fed).
Indeks dolar AS semalam melompat naik 0,56% dan pagi ini di pembukaan pasar Asia Pasifik indeks yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia itu makin perkasa ke kisaran 103,4. Penguatan dolar AS akan menekan peluang mata uang yang menjadi lawan, termasuk rupiah.
Sinyal pelemahan rupiah hari ini terlihat di pasar forward. Kontrak nondeliverable forward 1 bulan rupiah ditutup melemah 0,25% ke kisaran Rp15.624/US$ di pasar Amerika semalam, dan pagi ini bergerak makin lemah menuju Rp15.650/US$.
Level itu lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp15.582/US$. Tanpa ada katalis positif yang bisa mengimbangi tekanan global, rupiah spot kemungkinan jatuh lagi ke zona Rp15.600-Rp15.650/US$ hari ini.
Terlebih aksi jual di pasar surat utang domestik belum terjeda sejak pekan lalu. Sentimen buruk global yang telah melejitkan imbal hasil Treasury, surat utang AS, di mana UST 10Y melompat hingga 10 bps ke kisaran 4,3% dan tenor 2Y menyentuh 4,7%, tekanan serupa kemungkinan akan menjalar ke pasar surat utang domestik. Yield INDOGB 2Y kemarin naik 2,1 bps ke 6,27% dan 10Y merangkak ke 6,62%.