Logo Bloomberg Technoz

Fadwa Hodali - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menunjuk ketua Dana Investasi Palestina. Mohammed Mustafa, untuk membentuk pemerintahan baru, yang bertujuan membangun kembali Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas berakhir.

Penunjukan Mohammed Mustafa sebagai perdana menteri diumumkan beberapa minggu setelah perdana menteri sebelumnya, Mohammad Shtayyeh, mengundurkan diri. Menurut konstitusi Palestina, Mustafa memiliki waktu tiga minggu untuk membentuk pemerintahan, dengan kemungkinan perpanjangan dua minggu jika diperlukan.

Pengumuman tersebut muncul ketika Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Timur Tengah mendorong reformasi Otoritas Palestina, yang dapat menerima kekuasaan tambahan. Karena Hamas, yang menguasai Gaza, dilemahkan oleh serangan Israel.

Mustafa adalah anggota lama lingkaran dalam Abbas. Sehingga pilihan tersebut mungkin tidak sesuai dengan desakan para kritikus agar pemimpin generasi baru merombak Otoritas Palestina.

Otoritas, yang mengendalikan wilayah Tepi Barat, sedang mencoba memposisikan diri untuk mengambil peran yang lebih besar dalam pemerintahan di Jalur Gaza setelah perang berakhir. Sementara Washington mendukung kontrol Otoritas Palestina yang lebih besar di Gaza, Israel secara terbuka menentangnya.

Ini akan menjadi pemerintah ke-19 sejak berdirinya Otoritas Palestina pada 1994. Hamas telah menguasai Gaza sejak menggulingkan otoritas di sana pada 2007 dalam kudeta yang disertai dengan kekerasan.

Mustafa, seorang ekonom, telah menjabat sebagai ketua Dana Investasi Palestina selama sembilan tahun terakhir. Dia sebelumnya menjabat sebagai kepala eksekutifnya. Dari 2013 hingga 2015, dia menjabat sebagai wakil perdana menteri Otoritas Palestina.

(bbn)

No more pages