Bloomberg News, Muyao Shen

Aset Kripto Bitcoin turun pada Jumat (15/3/2024) setelah mencetak rekor tertinggi untuk kelima kalinya dalam tujuh hari, turun di bawah US$70,000, karena investor menarik kembali aset-aset berisiko di pasar keuangan.

Mata uang kripto tertua ini turun sebanyak 6,3% menjadi $68,549 (Rp1,07 miliar), setelah sebelumnya naik ke level tertinggi sepanjang masa di US$73,797. Token lain seperti Ether, Avalanche, dan Litecoin juga turun.

Imbal hasil (yield) Treasury naik dan saham-saham AS melemah setelah laporan inflasi panas lainnya memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunganya, bahkan ketika beberapa sektor perekonomian menunjukkan tanda-tanda kelesuan. Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik mata uang kripto.

“Pasar kripto kini sedikit lebih berkorelasi dengan pasar saham AS akhir-akhir ini, terutama saham-saham teknologi,” kata Shiliang Tang, Presiden perusahaan perdagangan utama Arbelos Markets seraya menambahkan bahwa kinerja harga mata uang kripto telah menguat selama jam perdagangan Asia.