Data inflasi harga konsumen yang sudah dirilis sebelumnya menunjukkan inflasi IHK lebih tinggi ketimbang perkiraan untuk bulan kedua, makin menguatkan ekspektasi bahwa the Fed tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga.
Para pejabat the Fed akan menggelar pertemuan komite (FOMC) pada Rabu pekan depan dan pasar memperkirakan bunga acuan akan dipertahankan di level saat ini.
Hari ini, AS juga melaporkan data penjualan ritel Februari yang mencatat kenaikan lebih rendah ketimbang prediksi, menggarisbawahi kekhawatiran tentang daya beli konsumen. Sementara itu, pengajuan tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam tiga minggu.
Salah satu alasan mengapa para ekonom menguraikan laporan PPI adalah karena beberapa kategori bisa menjadi petunjuk kinerja inflasi PCE, yang lebih disukai oleh The Fed. Data PCE Februari akan dirilis akhir bulan ini.
Biaya jasa naik 0,3% setelah kenaikan 0,5%. Begitu juga biaya jasa manajemen portofolio, elemen kunci dari indeks harga PCE, naik 0,2%, pelemahan yang cukup besar dari bulan sebelumnya. Biaya rawat jalan rumah sakit meningkat 0,5%.
Sementara harga yang dibayarkan kepada produsen untuk barang-barang melonjak 1,2%, kenaikan pertama dalam lima bulan. Hampir 70% dari kenaikan tersebut disebabkan oleh biaya energi.
Mengesampingkan makanan, energi, dan jasa perdagangan, yang merupakan ukuran PPI yang lebih tidak stabil, harga-harga naik 0,4% setelah kenaikan 0,6%.
Biaya barang olahan untuk permintaan menengah, yang mencerminkan harga di awal jalur produksi, naik untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir karena lonjakan energi. Tidak termasuk makanan dan energi, barang olahan untuk permintaan antara naik 0,5%, terbesar sejak Mei 2022.
(bbn)