"Kalau terjadi guncangan gempa dengan kekuatan seperti di Palu, gedung itu bisa tersedot ke dalam," ujar dia. "Baru ketauan sekarang."
Hal ini kemudian membuat BMKG berencana menggunakan anggaran hingga Rp230 miliar untuk membangun dua gedung command centre.
Sebagian besar anggaran akan digunakan untuk merenovasi gedung BMKG di Kemayoran menjadi tahan gempa dan tahan roboh. Mereka akan menggunakan teknologi baru untuk memperkuat dan memperdalam tiang pondasi gedung.
Sisa anggaran akan digunakan untuk membangun gedung baru di Denpasar, Bali. Gedung ini akan menjadi back up jika terjadi masalah dan bencana pada kantor BMKG di Jakarta.
"Berdasarkan pemeriksaan, wilayah yang punya sistem komunikasi setara Jakarta berada di Bali. Selain itu, memang harus beda pulau dengan Jakarta [di luar Pulau Jawa]," ujar Dwikorita.
(red/frg)