Penjualan Ritel Lebaran Bisa Terjegal Penghasilan yang Anjlok
Tim Riset Bloomberg Technoz
14 March 2024 13:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan daya beli masyarakat Indonesia kian kentara bila melihat kinerja penjualan eceran pada dua bulan pertama tahun ini yang mencatat kontraksi alias turun beruntun secara bulanan, meski secara tahunan masih berhasil tumbuh positif.
Namun, kedatangan musim perayaan Ramadan dan Idulfitri diperkirakan akan membantu produsen dan peritel meraih kembali penjualan positif seiring dengan kenaikan permintaan musiman. Hanya saja, kondisi keuangan masyarakat yang saat ini semakin terpuruk ke level terendah dua tahun terakhir, mungkin akan membatasi kinerja penjualan eceran di musim perayaan tahun ini.
Indeks Penjualan Riil pada Januari, seperti terungkap dari hasil Survei Penjualan Eceran yang dirilis oleh Bank Indonesia hari ini, Kamis (14/3/2024), terindikasi tumbuh negatif -3,5% month-to-month, terutama karena penurunan kinerja penjualan di segmen makanan dan minuman (-3,1%), pakaian (-6,9%) dan alat komunikasi (-13,7%). Sebagian karena normalisasi konsumsi masyarakat pasca berakhirnya libur Natal dan Tahun Baru.
Tren kontraksi bulanan itu kemungkinan berlanjut pada Februari di mana Indeks Penjualan Riil diprediksi turun 0,9%. Di bulan ketika Pemilu dan Pilpres digelar itu, penjualan ritel malah turun dibanding Januari di hampir semua segmen diprediksi turun kecuali di segmen alat komunikasi. Segmen makanan dan minuman, misalnya, diperkirakan lesu -1,2% pada Februari meski sudah lebih baik dari bulan sebelumnya yang tergerus lebih dari 3%.
Akan tetapi, bila melihat tren pertumbuhan secara tahunan, kinerja penjualan eceran di Indonesia pada Januari mencatat perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.