Lonjakan harga dari Bitcoin telah mengangkat nilai keseluruhan aset digital di atas 1 triliun dolar AS, berdasarkan data CoinMarketCap.
Indeks kekuatan relatif koin selama 14 hari saat ini berada di 91. Sebagai catatan, bacaan pada level 30 atau lebih rendah umumnya ditafsirkan sebagai indikasi aset oversold, sementara 70 atau lebih menandakan aset overbought.
Secara historis, kondisi overbought telah menjadi bullish untuk Bitcoin, meskipun dua kali terakhir RSI melewati 80 setelah penurunan yang cukup besar sebelumnya.
Namun demikian, dapat dikatakan bahwa ini adalah awal yang menjanjikan pada 2023 ini buat Bitcoin. Reli tersebut menumbuhkan antusiasme yang sebelumnya redup, dengan antusiasme para penggemarnya di Twitter yang memposting ketakutan kehilangan cuan.
Bitcoin juga telah mendorong pergerakan 50 hari di atas rata-rata, menurut Bespoke Investment Group, dan juga diperdagangkan di atas rata-rata pergerakan 200 hari.
Kemerosotan tahun 2022 telah membuat takut investor ritel dan institusional, yang menyaksikan beberapa perusahaan crypto yang sebelumnya dicintai collapse dengan cara yang memalukan. Volume perdagangan pun anjlok di pasar kripto, yang artinya aktivitas apa pun dapat memicu volatilitas. Volume perdagangan berkisar sekitar 46 miliar dolar AS selama 24 jam terakhir, menurut data dari CoinMarketCap, di mana tahun lalu di 75 miliar dolar AS.
Pertanyaannya kemudian, apa yang terjadi di balik antusiasme yang baru ini? Beberapa analis menyoroti kurangnya penjualan serta likuidasi singkat yang telah mencapai titik tertinggi sejak Juli 2021 ketika Bitcoin mencapai titik terendah sekitar 30.000 dolar AS dan naik lebih tinggi.
(ggq)