Empat Komoditas
Dari sisi komoditas, Reynaldi menyebut cabai merah adalah bahan pangan yang paling terdampak oleh kedua faktor tersebut. Begitu pula dengan telur ayam, yang dipengaruhi oleh faktor harga pakan seperti jagung pipil di tingkat peternak.
Selain cabai dan telur ayam, komoditas lain yang rawan mengalami kenaikan harga dalam pandangan Ikappi saat ini adalah minyak goreng dan gula pasir.
Menyelisik hal tersebut, Reynaldi menjelaskan bahwa situasi kenaikan harga pangan ini akan tetap bertahan jika tidak diiringi dengan peningkatan produktivitas.
"Jika suplai dan permintaan seimbang, pemerintah mampu untuk menekan harganya. Namun, jika tidak seimbang, imbasnya adalah lonjakan harga, bahkan kelangkaan barang, dan ini yang kita khawatirkan," tegasnya.
Kondisi ini perlu diantisipasi dengan langkah-langkah yang tepat dari pemerintah, termasuk memastikan pasokan terjamin bagi pasar tradisional dan ritel modern.
"Karena pasar tradisional adalah ujung kontribusi pangan rakyat, dan pasar juga ujung perekonomian rakyat, jika terganggu pasokannya akan bermasalah sampai ke tingkat konsumen," tuturnya.
"Jadi hulu ada tingkat produsennya, di tengah ada distributornya, jadi seluruhnya ini harus dikomunikasikan, dan siapa yang orkestrasi ini semua? Menjelang hari-hari besar [keagamaan] ya itu nanti pemerintah," sambungnya.
Kenaikan harga pangan klaim Reynaldi terjadi setiap tahun. Untuk itu, dibutuhkan penanganan jangka panjang dengan fokus pada peningkatan produksi dalam negeri.
Hal ini meliputi peningkatan jumlah produksi, serta pembahasan mengenai rencana besar sektor pangan yang masih perlu diperbaiki agar data pangan lebih akurat dan dapat menjadi acuan yang tepat.
Adapun, dalam desain besar sektor pangan, diperlukan kerja sama antarlembaga pemerintah tanpa adanya ego sektoral. Hal ini harus diiringi dengan keterlibatan Presiden untuk memastikan komoditas pangan terjangkau bagi masyarakat.
"Mau tidak mau, Presiden yang ambil alih [data] supaya komoditas pangan ini bisa terjangkau. Dengan cara apa? Diubah grand design pangannya. Jika ada perubahan tentu akan berdampak baik," tegas Reynaldi.
(prc/wdh)