Mark Burton – Bloomberg News

Bloomberg, Uni Eropa (UE) mengusulkan untuk mengklasifikasikan tembaga dan nikel sebagai bahan baku kritis (critical raw material) dalam undang-undang yang dirancang untuk meningkatkan pasokan, di samping jenis logam lain yang menjadi kunci transisi energi.

Pencantuman dalam daftar bahan baku kritis baru UE akan menggarisbawahi naiknya kecemasan politik atas pasokan logam jangka panjang karena dekarbonisasi global mendorong permintaan baterai turbocharges. 

Undang-Undang Bahan Baku Kritis baru – yang diajukan kepada anggota parlemen pada Kamis – dapat membuka pintu untuk mempercepat perizinan dan pembiayaan proyek pertambangan tembaga dan nikel di UE, karena blok tersebut berupaya meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Tembaga, salah satu pasar industri-logam terbesar, tidak termasuk dalam daftar terakhir bahan baku kritis UE yang diterbitkan pada 2020.