Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (13/3/2024), dibuka menguat dengan berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH). Pada pukul 9.10, indeks mencatat kenaikan 0,7% ke level 7.435.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat 2 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,8 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 152.936 kali.
Sebanyak 215 saham menguat dan 211 saham melemah. Sementara, 235 saham tidak bergerak.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Inflasi Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat pada Februari mencatat angka yang melampaui perkiraan pasar, memperkuat kebijakan Bank Sentral (Federal Reserve/The Fed) untuk berhati-hati sebelum memutuskan memangkas suku bunga acuan.
Inflasi inti pada Februari, tercatat 0,4%, menguat dari Januari di angka 0,3%. Secara tahunan, inflasi inti AS pada bulan lalu tercatat 3,8%, lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi pasar 3,7% meski melandai dari Januari di 3,9%.
Para ekonom menilai inflasi inti sebagai indikator yang lebih baik ketimbang inflasi IHK. Inflasi IHK tercatat di angka 3,2%, naik dari sebelumnya 3,1% pada Januari.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, selain rilis Indeks Harga Produsen yang akan datang, ini adalah laporan inflasi utama terakhir yang akan dilihat oleh The Fed sebelum pertemuan Rapat Komite Terbuka (Federal Open Market Committee/FOMC) pada 20 Maret nanti atau minggu depan.
Dengan data-data yang ada, para pembuat kebijakan diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan untuk pertemuan kelima berturut-turut, para pelaku pasar akan mencari petunjuk lanjutan ‘Kapan’ Bank Sentral akan mulai menurunkan biaya pinjaman.
"Sementara di pasar Asia mungkin merasa bingung dengan kombinasi data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan saham AS yang mencapai rekor tertinggi, saham Asia lebih mungkin mencerminkan optimisme dari Wall Street," kata Hebe Chen, Analis di IG Markets.
(fad)