Pasar masih akan menanti data lanjutan yaitu inflasi harga produsen di mana bila angkanya lebih lunak, mungkin bisa membantu inflasi PCE lebih melegakan pasar. Di sisi lain, pasar Asia juga mencermati arah kebijakan Bank of Japan yang diprediksi akan mengakhiri rezim kebijakan bunga negatif.
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melemah pada perdagangan hari ini, dengan target kontraksi terdekat menuju Rp15.620-Rp15.650/US$. Level support terendah selanjutnya berpotensi tertahan di Rp15.680/US$.
Dalam jangka menengah, atau sepekan, rupiah masih ada potensi untuk membentuk tren Higher High, dengan terkonfirmasi break resistance indikator MA-100 dan MA-50 ke Rp15.550/US$, yang tercermin dari time frame daily dan menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.
Jika rupiah memberi indikasi penguatan dalam perdagangan hari ini, resistance potensial selanjutnya dapat menuju Rp15.540/S$, sementara kisaran gerak rupiah dalam tren menguat ada di antara Rp15.510-Rp15.480/US$.
(rui)