2. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari juga tercatat naik 0,4% dari Januari. Lonjakan biaya bensin dikombinasikan dengan biaya tempat tinggal menyumbang 60% dari total kenaikan. Sedangkan inflasi kelompok makanan tidak berubah dari bulan sebelumnya.
3. Berdasarkan perhitungan tahunan, inflasi inti tercatat di angka 3,8%, menjadi angka terendah sejak Mei 2021 yang mencerminkan penurunan (deselerasi) yang stabil dari inflasi yang terlihat sejak semester kedua tahun lalu. Inflasi IHK tercatat naik di 3,2% sepanjang tahun ini hingga Februari, sedikit lebih cepat ketimbang Januari di angka 3,1%.
4. Inflasi super inti untuk harga jasa, yang tidak termasuk tempat tinggal, makanan dan energi, melambat pada Februari di angka 0,47% setelah melompat di angka 0,85% pada Januari lalu. Meski kategori ini, yang menjadi fokus para pejabat The Fed, masih berjalan di atas tren sebelum pandemi.
5. Imbal hasil surat utang AS, Treasury, berfluktuasi ketika laporan data inflasi ini keluar. Yield UST 2Y naik 3 bps ke 4,57% pada pukul 9:26 pagi waktu Amerika, sementara kontrak saham berjangka S&P 500 naik 0,4%. Indeks dolar AS naik karena laporan inflasi ini memberikan penguatan skenario higher for longer bagi The Fed.
Pada pukul 21:01 WIB, yield Treasury semua tenor kompak melonjak naik mengindikasikan tekanan harga obligasi. Yield UST 10Y naik 4,7 bps ke 4,143%. Sedang tenor 7Y menjadi yang tertinggi kenaikan imbal hasilnya sebesar 4,9 bps ke 4,146%.
Indeks dolar AS naik 0,22% ke 103,09 malam ini, setelah ditutup menguat kemarin yang mengakhiri penurunan selama enam hari perdagangan berturut-turut.
Sedangkan harga emas yang sempat memecah rekor tertinggi baru pada Senin kemarin, malam ini runtuh dengan penurunan harga 1,18% ke kisaran US$2.157,01 per troy ounce pada pukul 21:07 WIB.
(rui)