Logo Bloomberg Technoz

Di Asia Timur lain, dolar Hong Kong dan yuan Hong Kong masing-masing melemah 0,01% dan 0,05%. Hanya rupee India dan dong Vietnam serta yuan China yang saat ini masih menguat. Itupun tipis, masing-masing 0,03% dan 0,01% serta 0,05%.

Di pasar offshore, kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah 1 bulan pada pukul 10.17 WIB, seperti ditunjukkan data Bloomberg, bergerak melemah ke kisaran Rp15.534/US$. Begitu juga NDF 1 minggu yang bergerak lebih lemah ke kisaran Rp15.514/US$.

Namun, perlu dicatat, level rupiah NDF itu masih lebih kuat dibandingkan level penutupan rupiah spot terakhir Jumat pekan lalu di Rp15.590/US$. Kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, juga ditutup masih di kisaran Rp15.603/US$. 

Beberapa analis asing memperkirakan rupiah berpotensi terperosok menuju Rp15.800/US$ pada kuartal II tahun ini tertekan kondisi neraca dagang yang mungkin berbalik defisit akibat lonjakan impor, yang terjadi bersamaan dengan jadwal pembayaran dividen para pemodal asing di bursa efek domestik.

"Dalam jangka pendek, rupiah cenderung melemah akibat kinerja impor yang lebih tinggi jelang Ramadan juga konversi nilai ekspor yang rendah akibat penguatan dolar AS," kata Strategist Bank of America Claudio Piron dalam catatannya pada klien, seperti dilansir Bloomberg News, Senin (11/3/2024).

Menurut Piron, situasi tekanan pada rupiah itu akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Korporasi dalam negeri yang sudah melaporkan kinerja tahunannya sudah berancang-ancang membayarkan dividen pada para pemegang saham.

Perhitungan Citigroup, nilai dividen yang dibagikan oleh korporasi di pasar saham domestik pada para investor asing mencapai US$2,4 miliar atau sekitar Rp37,3 triliun, dalam tiga bulan ke depan.

Akibat jadwal pembagian dividen, permintaan dolar AS di pasar akan melejit dan bisa memudarkan capaian penguatan rupiah sejauh ini, menurut Gordon Goh, Strategist Citigroup di Singapura.

(rui)

No more pages