"Jelas ada aturannya di situ, sepanjang dia masih dalam koridornya, dan itu wilayahnya kan ada di badan usaha. Kita tidak ada intervensi apa-apa," ujar Dadan.
Di sisi lain, Pertamina sendiri memberi isyarat bahwa perusahaan memang menghadapi risiko merugi akibat permintaan pemerintah untuk menahan harga BBM hingga pertengahan tahun ini.
Untuk itu, VP Corporate Communication Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebut perseroan akan terus memantau tren pergerakan harga minyak global, berikut dengan nilai kurs rupiah, yang sangat berpengaruh terhadap perubahan harga BBM ke depan.
"Bila tidak adanya penyesuaian harga BBM nonsubsidi, sementara MOPS [Mean of Platss Singapore] dan kurs naik, tentunya akan mengoreksi potensi revenue [Pertamina]," ujar dia saat dimintai konfirmasi.
Pemerintah memang sebelumnya telah menjanjikan bahwa tidak akan menaikkan harga BBM subsidi maupun nonsubsidi hingga pertengahan tahun ini. Keputusan itu diambil berdasarkan hasil sidang paripurna Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama menteri kabinetnya pada Senin (26/2/2024).
"Diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan [tarif] listrik, tidak ada kenaikan [harga] BBM sampai Juni [2024], baik itu yang subsidi maupun nonsubsidi," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengumumkan hasil rapat tersebut.
Berikut daftar lengkap Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR per 12 Maret 2024:
Pertamina
- Pertalite : Rp10.000/lite
- Pertamax : RpRp12.950/liter
- Pertamax Turbo : Rp14.400/liter
- Dexlite : 14.550/liter
- Pertamina Dex : Rp15.100/liter
Shell
- Shell Super : Rp14.540/liter
- Shell V-Powe r: Rp15.370/liter
- Shell V-power Nitro+ : Rp15.650/liter
- Shell V-Power Diesel : Rp16.140/liter
Vivo
- Revvo 90 : Rp13.300/liter
- Revvo 92 : Ro14.900/liter
- Revvo 95 : Rp15.800/liter
BP-AKR
- BP 92 : Rp13.990/liter
- BP Ultimate : Rp15.370/liter
- BP Diesel : Rp15.610/liter
(red/wdh)