Logo Bloomberg Technoz

Boeing Co memperpanjang penurunan di 2024 menjadi lebih dari 25% karena penyelidikan kriminal AS. Meta Platforms Inc turun hampir 4,5%. Tesla Inc justru rebound. Di akhir jam perdagangan, Oracle Corp melaporkan penjualan yang kuat dengan pertumbuhan bisnis komputasi awan (cloud computing) yang mereka pantau mengalami stabilisasi.

Harga obligasi Treasury turun, dengan pelaku pasar bersiap menghadapi gelombang baru penjualan utang perusahaan berperingkat tinggi. Bitcoin mencapai US$72.000.

"Wajar jika memperkirakan adanya beberapa rintangan, beberapa ketidakpastian, untuk membawa ekspektasi investor kembali ke kenyataan," kata Jason De Sena Trennert di Strategas. "Harga saham, selisih kredit, dan harga emas serta Bitcoin menunjukkan bahwa kondisi moneter masih jauh dari ketat."

Di Asia, perkiraan bahwa bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) akan mengubah kebijakan pada pertemuan 18-19 Maret mendatang semakin dipicu oleh laporan bahwa bank tersebut sedang mempertimbangkan pembatalan program pengendalian kurva imbal hasil. Selain itu, semakin banyak pembuat kebijakan yang cenderung ingin mengakhiri suku bunga negatif karena perkiraan kenaikan upah yang lebih besar tahun ini.

Pada Senin, indeks Topix ditutup 2,2% lebih rendah di 2.666,83 di Tokyo, dengan 31 dari 33 sub-sektor turun. Indeks Nikkei 225 yang didominasi saham eksportir juga turun 2,2%.

Grafik Topix Tokyo. (Sumber: Bloomberg)

Di AS, Sebuah survei yang dilakukan oleh 22V Research menunjukkan 45% investor memperkirakan reaksi pasar terhadap indeks harga konsumen (IHK) pada Selasa akan berupa "risk off." Meskipun sebagian besar masih bertaruh IHK berada di jalur yang sesuai dengan kebijakan 2% The Fed, namun jumlah responden yang berpendapat kondisi keuangan perlu diperketat naik menjadi 36% dari 22%.

Meskipun S&P 500 telah jatuh hanya dalam empat hari pelaporan IHK dalam 12 bulan terakhir, volatilitas meningkat pada sesi-sesi tersebut tahun ini. Selama enam bulan terakhir, indeks saham telah bergerak sekitar 0,8% ke kedua arah pada hari IHK dirilis, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Itu merukapan angka tertinggi sejak April dan naik dari kurang dari 0,5% pada September.

Bagi Anthony Saglimbene di Ameriprise, investor kemungkinan sudah memasukkan banyak kabar baik ke dalam harga saham dan mengantisipasi data yang masuk, yang mendukung narasi soft-landing.

"Saham kemungkinan terlambat untuk beberapa konsolidasi atau bahkan penurunan moderat yang berkelanjutan di beberapa titik dalam tahun ini," catatnya. "Tanpa perubahan signifikan dalam gambaran fundamental, kami menduga investor akan menyambut baik penurunan tersebut dan memperlakukannya sebagai peluang beli."

Aspek lain adalah bahwa keuntungan yang kuat dari beberapa raksasa teknologi juga telah menurunkan valuasi yang sangat tinggi. Angkanya masih relatif tinggi - tetapi masih jauh di bawah puncak sebelumnya.

Magnificent Seven, yang merupakan saham-saham teknologi terkemuka, diperdagangkan mendekati rasio price-to-earnings rata-rata sejak 2015, menurut data yang dikompilasi oleh Bloomberg. Grup ini beranggotakan Apple Inc, Alphabet Inc, Amazon.com Inc, Meta Platforms Inc, Microsoft Corp, Nvidia Corp dan Tesla Inc.

Analis Wall Street semakin mengabaikan kekhawatiran seputar gelembung pada saham-saham megakapitalisasi teknologi AS yang terus tumbuh.

Tim di JPMorgan Chase & Co adalah yang terbaru terbaru yang menyatakan valuasi dari tujuh raksasa teknologi yang memimpin reli pemecah rekor di Wall Street saat ini lebih rendah dibandingkan dengan keseluruhan S&P 500 daripada rata-rata lima tahun terakhir.

“Ada kekhawatiran atas kinerja ‘Magnificent 7’ yang sangat kuat, tetapi kami perhatikan bahwa grup ini saat ini diperdagangkan tidak terlalu tinggi seperti beberapa tahun lalu, mengingat pendapatan yang dihasilkan,” tulis ahli strategi Mislav Matejka dalam sebuah catatan.

(bbn)

No more pages