“Dan begitu kami berada di sana, kami mengembangkan bisnis lagi.”
Bank secara konsisten mengatakan memiliki likuiditas yang cukup, posisi yang hanya diperkuat oleh dukungan likuiditas bank sentral. Masih jelas seperti apa alur keseluruhannya atau apakah dukungan itu akan menarik kembali klien mereka.
Telepon Para Bankir
Para bankir Credit Suisse menelepon klien untuk meyakinkan mereka, berbekal poin pembicaraan dari para eksekutif. Mereka menawarkan suku bunga deposito yang jauh lebih tinggi daripada saingannya untuk mendapatkan arus dana masuk, demikian dilaporkan Bloomberg pada awal bulan ini.
"Dalam percakapan kami dengan klien selama beberapa minggu terakhir, kami mendapat dukungan kuat untuk bank dan karyawan kami," kata Credit Suisse dalam sebuah pernyataan. “Kami sepenuhnya fokus untuk memberikan saran dan solusi kepada para klien kami.”
Namun, beberapa dari keluarga-keluarga yang sangat kaya di Asia bergegas keluar dari bank Swiss itu pekan ini, menurut tiga perusahaan keluarga kaya yang secara kolektif mengelola miliaran dan beberapa bankir swasta yang berbasis di Hong Kong dan Singapura.
Satu perusahaan keluarga kaya di wilayah tersebut berencana untuk memotong sebanyak 30% dari uangnya yang diparkir di bank setelah sang wealth manager tidak dapat memastikan bahwa klien non-Swiss akan dilindungi jika terjadi keruntuhan, kata beberapa sumber.
Mereka yang menjelaskan berbagai pergerakan para klien ini termasuk staf bank dan penasihat eksternal, yang semuanya meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Beberapa klien di Timur Tengah meminta bank untuk mengubah simpanan tunai mereka menjadi sekuritas pendapatan tetap agar mereka lebih nyaman untuk menyimpan uang, menurut sumber lain yang mengetahui masalah tersebut. Wealth manager di Eropa juga menceritakan adanya arus keluar pada Kamis.
Meski demikian, ada juga klien lainnya yang merespons berbeda. Seorang penasihat yang melayani beberapa perwalian mengatakan dirinya merekomendasikan agar mereka menyimpan simpanan di bank tersebut meskipun jumlahnya jauh melebihi jumlah yang ditanggung oleh asuransi simpanan negara. Penasihat itu mengatakan dia yakin tidak ada risiko karena pemerintah Swiss tidak akan pernah membiarkan Credit Suisse gagal.
Bulan-bulan yang Menyakitkan
Kemunduran para klien berisiko melanjutkan tren yang berlangsung selama beberapa bulan ini. Pada November, Credit Suisse mengumumkan sekitar 84 miliar franc Swiss telah terkuras dari beberapa unit, termasuk bisnis manajemen kekayaan, dalam beberapa pekan pertama kuartal tersebut setelah badai di media sosial tentang kesehatan keuangan bank membuat para klien ketakutan.
Arus keluar belum berbalik pada bulan ini, meskipun telah stabil pada tingkat yang jauh lebih rendah, menurut laporan tahunan bank yang dirilis Selasa. Pada hari yang sama, Koerner mengatakan di Bloomberg Television bahwa mereka telah melihat arus masuk pada Senin.
Sehari kemudian, saham banknya anjlok setelah pemegang saham terbesarnya, Saudi National Bank, memutuskan untuk tidak menambah sahamnya, yang kemudian memicu ketakutan para investor setelah tiga bank regional AS bangkrut dalam rentang waktu beberapa hari saja.
Dukungan dari rekanan Credit Suisse juga akan sangat penting. Bank-bank terbesar di AS telah mengurangi eksposur langsung mereka ke Credit Suisse selama berbulan-bulan karena tersandung dari satu krisis ke krisis berikutnya. Perusahaan termasuk JPMorgan Chase & Co., Bank of America Corp. dan Citigroup Inc. telah mengatakan kepada regulator bahwa eksposur mereka sekarang minimal di bank tersebut, menurut beberapa sumber.
Minggu ini, BNP Paribas SA yang berbasis di Paris juga bergerak untuk memangkas eksposurnya dengan memberi tahu para klien mereka bahwa mereka tidak akan lagi menerima apa yang disebut “novasi” di mana BNP diminta turun tangan pada kontrak derivatif dengan Credit Suisse sebagai mitranya, kata para sumber.
Skenario Dramatis
Perkembangan seperti itu adalah salah satu sebab mengapa pengumuman pada Kamis soal likuiditas tidak menghilangkan pertanyaan tentang bagaimana Credit Suisse dapat bertahan dan membentuk kembali bisnisnya.
Dukungan likuiditas “harus berfungsi untuk menstabilkan tantangan langsung yang dihadapi Credit Suisse,” kata Jerry del Missier, kepala investasi di Copper Street Capital dan mantan kepala operasi di Barclays Plc. Tapi itu "tidak membuat masalah struktural mereka hilang."
Beberapa analis juga telah mulai membuat skenario alternatif yang dramatis untuk restrukturisasi Credit Suisse.
Para analis JP Morgan yang dipimpin oleh Kian Abouhossein menulis dalam sebuah catatan bahwa "status quo tidak lagi menjadi pilihan," dengan memaparkan tiga kemungkinan skenario untuk Credit Suisse. Mereka mengatakan bahwa pengambilalihan oleh UBS Group AG adalah skenario yang paling mungkin. Kedua pemberi pinjaman menentang ‘kawin paksa’ itu, sebagaimana dilaporkan pada Kamis oleh Bloomberg.
Para pimpinan perusahaan bersikeras solusi drastis seperti itu — dan kerangka waktu yang padat — tidak diperlukan dengan dukungan likuiditas yang sudah ada. Perubahan strategis yang diumumkan pada bulan Oktober lalu tetap menjadi rencana inti bagi Credit Suisse.
“Langkah-langkah ini menunjukkan tindakan tegas untuk memperkuat Credit Suisse di tengah upaya kami melanjutkan transformasi strategis,” kata Koerner dalam sebuah pernyataan Kamis.
“Tim saya dan saya bertekad untuk bergerak maju dengan cepat untuk menghadirkan bank yang lebih sederhana dan fokus yang dibangun berdasarkan kebutuhan klien,” ujar dia.
Apa Kata Bloomberg Intelligence…
Arus dana Credit Suisse merupakan faktor penting dalam membendung ketakutan investor sehingga langkah-langkah likuiditas yang diumumkan untuk mendukung neracanya dapat mengurangi kecemasan risiko, meskipun bantuan bank sentral dapat memperkuat kekhawatiran investor atas prospek operasi bank.
— Alison Williams, analis
--Dengan asistensi Jan-Henrik Förster, Krystal Chia, Harry Wilson, David Ramli, Chanyaporn Chanjaroen, Myriam Balezou, Macarena Muñoz, Oliver Crook, dan Cathy Chan.
(bbn)