Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Nixon Napitupulu memastikan bahwa aksi penggabungan usaha (merger) antara BTN Syariah, sebagai entitas bisnis anak usaha BTN dengan PT Bank Muamalat Indonesia akan diputuskan pada April 2024, dan rampung tahun ini.

"April ini kami ambil keputusan, setelah itu tidak akan lama (rampung), pasti tahun ini," ujar Nixon saat ditemui di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Nixon mengatakan, saat ini bank pelat merah negara itu masih terus berdiskusi ihwal proses analis tahap uji tuntas atau due diligence dengan Bank Muamalat itu.

"Belum bisa kami share, karena belum final," ujar dia, seraya memastikan bahwa proses tersebut hingga masih terus berjalan dengan lancar.

Bank BTN sebelumnya telah menjelaskan terkait adanya opsi dalam proses spin off Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Salah satunya yaitu dengan melakukan penjajakan pada beberapa bank umum syariah yang ada.

BTN pun telah mencantumkan rencana spin off itu dalam rencana strategis perusahaan pada 2021-2025. Hal ini sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah.

Dalam beleid itu disebutkan bahwa bank yang memiliki unit syariah dengan total nilai aset mencapai 50% dari total aset bank umum konvensional (BUK) induknya atau maksimal Rp50 triliun, wajib melakukan spin off. Perusahaan bank juga wajib menyampaikan permohonan izin atau persetujuan paling lama dua tahun.

Sementara itu, mengacu laporan keuangan BTN per 31 Desember 2023, aset UUS BTN  mencapai Rp54,3 triliun. "Dengan demikian UUS BTN telah memenuhi kondisi dan persyaratan dimaksud untuk melakukan spin off," tulis Corporate Secretary BTN Ramon Armando dalam laporannya belum lama ini.

(ibn/lav)

No more pages