Bloomberg Technoz, Jakarta - Minyak mengalami penurunan menjelang data inflasi AS dan laporan dari OPEC dan IEA pekan ini, membuka peluang memberikan petunjuk mengenai prospek permintaan.

Brent berjangka turun di bawah US$81,77 per barel setelah ditutup 1,1% lebih rendah pada Jumat (8/3/2024). US Harga West Texas Intermediate berada di bawah US$78. 

Harga masih berada dalam kisaran perdagangan yang ketat. Investor bersiap menghadapi kemungkinan angka inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada Selasa yang dapat memperkeruh jalan bagi kebijakan moneter.

Minyak mengalami minggu yang paling tidak bergejolak sejak akhir 2021 karena investor menghadapi faktor-faktor bullish dan bearish yang bersaing. 

Pengurangan produksi OPEC+ dan ketegangan di Timur Tengah diimbangi oleh meningkatnya pasokan dari luar kelompok tersebut dan kekhawatiran yang terus-menerus mengenai prospek ekonomi negara importir utama China.