Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Gerry mengatakan, pilot dan kopilot sebenarnya tak mengalami masalah pada penjadwalan kerja yang cukup normal. Seharusnya, kedua pengemudi pesawat Batik Air tersebut dalam kondisi yang fit.
Jika memang terkendala, menurut dia, seharusnya memberikan keterangan jujur tentang kondisi kesehatannya.
"Namun, jika memang masalah fatigue ini diakibatkan oleh kesengajaan atau keteledoran berdasarkan perilaku yang tidak bertanggung jawab oleh pilotnya, maka wajar bila diberikan sanksi disipliner," ujar dia.
Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap insiden melencengnya jalur terbang pesawat Batik Air. Hal ini terjadi usai pilot dan co-pilot tertidur bersamaan sekitar 28 menit saat terbang menuju Jakarta.
Dalam laporan KNKT, co-pilot sempat mengatakan kurang istirahat. Pilot pun memberikan izin kepada co-pilot untuk tidur selama 30 menit pada penerbangan Jakarta-Kendari. Keduanya pun berhasil menerbangkan pesawat dan mendarat di Kendari. Mereka sempat makan mi instan saat menunggu jeda penerbangan kembali ke Jakarta.
Mereka kemudian mendapat nomor penerbangan BTK 6723 untuk membawa 153 penumpang ke Jakarta. Pesawat tercatat telah lepas landas sekitar pukul 07.05 WITA.
Pada awalnya, penerbangan berjalan dengan lancar. Pilot pun sempat minta izin kepada co-pilot untuk tidur beberapa menit.
Selama pilot tidur, co-pilot awalnya mengambil alih kemudi dengan baik. Dia menjalin komunikasi dengan area control centre (ACC) Makassar dan Jakarta untuk melaporkan cuaca hingga status penerbangan.
Akan tetapi, ACC Jakarta kemudian kehilangan kontak dengan co-pilot selama 28 menit.
Berdasarkan laporan KNKT, pilot kemudian terbangun dan menemukan co-pilot sudah ikut tertidur. Mereka pun langsung mengatur ulang kemudi karena jalur terbang pesawat tersebut telah melenceng dari rute.
Sebagai pembelaan, pilot melaporkan kepada ACC Jakarta telah terjadi masalah radio komunikasi. Akan tetapi, KNKT kemudian menemukan fakta lain saat melakukan investigasi pada kejadian tersebut.
KNKT pun menyampaikan Safety Notice pada 7 Februari 2024 kepada seluruh pilot dan pramugari, mengimbau agar mereka meningkatkan kewaspadaan dan komunikasi. KNKT juga meminta mereka memeriksa kabin dan kokpit sesuai prosedur, mengatur waktu istirahat, dan memastikan kondisi masing-masing di saat bertugas.
"KNKT merekomendasikan kepada Batik Air Indonesia untuk menyusun prosedur rinci dalam melakukan pemeriksaan kokpit guna memastikan pemeriksaan kokpit dapat dilaksanakan dengan baik," tutup KNKT.
(ibn/frg)