Ketika tiba di Kendari, pilot dan co-pilot makan mi instan di dalam kokpit sambil menunggu jadwal terbang selanjutnya.
Persiapan untuk terbang kembali ke Jakarta berlangsung lancar, dan pesawat lepas landas pada pukul 07.05 waktu setempat dengan nomor penerbangan BTK6723, dengan total penumpang sebanyak 153 orang.
Namun, pada pukul 07.37 waktu setempat, kedua pilot melepas headset dan menyalakan loudspeaker dengan volume tinggi. Pilot kemudian meminta izin kepada co-pilot untuk beristirahat, dan diberikan.
Saat co-pilot mengambil alih tugas sebagai Pilot Monitoring (PM), terjadi beberapa kali komunikasi antara co-pilot dengan pemandu udara mengenai cuaca dan status penerbangan.
Namun, 12 menit setelah percakapan terakhir dengan co-pilot, ACC Jakarta tidak mendapat respons dari pilot maupun co-pilot.
Setelah 28 menit dari transmisi terakhir yang direkam dari co-pilot, pilot terbangun dan menyadari bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar.
Pilot melihat co-pilot tertidur dan membangunkannya. Setelahnya, pilot memberitahu ACC Jakarta bahwa pesawat mengalami masalah radio komunikasi. Pesawat akhirnya mendarat di Jakarta tanpa adanya kerusakan atau korban.
Meskipun KNKT tidak memerinci nama pilot dan co-pilot yang bertugas, diketahui bahwa pilot memiliki lisensi ATPL dengan total jam terbang 6.304, sedangkan co-pilot memiliki total jam terbang 1.655.
KNKT telah menyampaikan Safety Notice pada 7 Februari 2024 kepada seluruh pilot dan pramugari, mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan komunikasi, memeriksa kabin dan kokpit sesuai prosedur, mengatur waktu istirahat, serta memastikan kondisi masing-masing saat bertugas.
"KNKT merekomendasikan kepada Batik Air Indonesia untuk menyusun prosedur terperinci dalam melakukan pemeriksaan kokpit guna memastikan pemeriksaan kokpit dapat dilaksanakan dengan baik," papar KNKT dalam laporannya, Sabtu (9/3/2024).
Manajemen Diinvestigasi
Kementerian Perhubungan pun langsung merespons insiden yang pilot dan co-pilot Batik Air yang diketahui tertidur secara bersamaan saat menerbangkan pesawat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni menyatakan akan melakukan investigasi mendalam dan khusus terkait hal tersebut.
Selain itu, dia mengatakan maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang memengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
"Kami akan melakukan investigasi dan review terhadap night flight operation di Indonesia terkait dengan fatigue risk management [manajemen risiko atas kelelahan] untuk Batik Air dan juga seluruh operator penerbangan," kata Kristi dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (9/3/2024).
Dalam langkah penanganan insiden ini, kru penerbangan BTK6723 telah di-grounded atau dilarang bertugas, sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP) internal perusahaan untuk proses investigasi lebih lanjut.
Maria juga akan mengirimkan inspektur penerbangan yang bertanggung jawab atas Resolusi Masalah Keselamatan (RSI), guna mengidentifikasi akar masalah dan merekomendasikan tindakan mitigasi kepada operator penerbangan dan pengawasnya.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan apresiasi terhadap KNKT serta menanggapi serius kasus Batik Air. Kami tegaskan bahwa sanksi akan diberlakukan sesuai dengan hasil investigasi yang ditemukan oleh tim investigator," tuturnya.
Respons Lion Group
Batik Air buka suara ihwal insiden yang melibatkan pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, di mana pilot dan co-pilot diketahui tertidur secara bersamaan saat menerbangkan pesawat.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan maskapai akan menerapkan seluruh rekomendasi keselamatan yang disampaikan oleh KNKT atas insiden tersebut.
“Sebagai bagian dari upaya tersebut, Batik Air memperkuat program pembinaan dan meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan terhadap semua awak pesawat,” ujarnya melalui pernyataan resmi, Sabtu (9/3/2024).
Dengan kebijakan waktu istirahat yang memadai, kata Danang, Batik Air menekankan kembali pemahaman akan pentingnya memaksimalkan waktu istirahat bagi awak pesawat agar tetap dalam kondisi prima sebelum melaksanakan tugas terbang.
Maskapai yang tergabung dalam Lion Group itu juga berjanji akan memperkuat keamanan dan kenyamanan penumpang melalui berbagai langkah pengembangan standar operasional dan kinerja pilotnya.
“Dalam memastikan aspek-aspek keselamatan dan kualitas layanan yang selalu pada level tertinggi, Batik Air mengadakan evaluasi rutin terhadap semua operasional penerbangan,” kata Danang.
Adapun, fokus utama dari evaluasi ini adalah pada detail operasional dan aspek keselamatan, menegaskan bahwa setiap prosedur dan praktik kerja selaras (berdasarkan) standar keselamatan.
Dia menambahkan Batik Air beroperasi dengan kebijakan istirahat yang memadai sesuai dengan regulasi untuk awak pesawat sebelum melaksanakan tugas penerbangan.
Ketentuan ini dirancang khusus untuk memastikan bahwa awak pesawat berada dalam kondisi fisik dan mental optimal saat menjalankan tugas.
“Pada 26 Januari 2024, Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan [membebastugaskan] sementara pilot penerbangan nomor ID-6723, rute Kendari ke Jakarta yang bertugas pada 25 Januari 2024,” tegas Danang.
“Keputusan tersebut merupakan bentuk keseriusan perusahaan terhadap pentingnya aspek keselamatan serta dalam rangka menjalankan investigasi yang menyeluruh.”
(red/wdh)