Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) yang jatuh 27%, PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) ambruk 12,5%, dan PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) anjlok 11,4%.
Pada sore hari ini, sejumlah indeks saham utama Asia juga kompak bergerak menghijau. PSEI (Filipina) melonjak 1,53%, Kospi (Korea Selatan) terbang 1,24%, Shenzhen Comp. (China) menguat 1,07%, SETI (Thailand) mencatat penguatan 0,9%, Hang Seng (Hong Kong) berhasil menguat 0,76%, Shanghai Composite (China) yang menghijau 0,62%, dan juga Weighted Index (Taiwan) terangkat 0,47%.
Senada, Straits Time (Singapura) juga menghijau 0,42%, Topix (Jepang) menghijau 0,3%, KLCI (Malaysia) menguat 0,26%, Nikkei 225 (Tokyo) yang meningkat 0,23%, serta IHSG (Indonesia) yang naik 0,11%.
Adapun Bursa saham Asia terpapar gerak positif yang menghijau dengan yang terjadi di New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, 3 indeks utama di Wall Street kompak finis di zona penguatan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menetap di zona hijau dengan kenaikan 0,34% dan juga S&P 500 yang naik 1,03%. Nasdaq Composite berhasil menguat mencapai 1,51%.
Indeks saham Asia mengikuti arah kenaikan yang terjadi di Wall Street, setelah pelaku pasar menerima sinyal yang amat positif dari Jerome Powell bahwa Bank Sentral akan memangkas suku bunga tahun ini. Ia menyatakan, Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) semakin dekat dari kata percaya diri untuk melonggarkan kebijakan, sementara penurunan suku bunga acuan bisa dan akan segera dimulai pada tahun ini.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, komentar Powell juga didukung secara luas oleh Gubernur The Fed Cleveland Loretta Mester, yang mengatakan Bank Sentral seharusnya dapat mulai menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini, jika inflasi terus menurun.
Ekonomi dan kebijakan moneter berada di tempat yang baik saat ini, Mester, anggota voting Komite Pasar Terbuka Federal tahun ini, mengatakan pada Kamis dalam pidato yang disiapkan untuk pidato virtual di Pusat Ekonomi dan Keuangan Eropa.
Sinyal positif dari kedua Bank Sentral tersebut muncul menjelang laporan data ketenagakerjaan AS pada malam ini, Jumat (8/3). Ekspektasi konsensus menyebutkan, tambahan jumlah lapangan kerja baru di Amerika Serikat mencapai 200.000 lapangan kerja.
Sebelumnya, Powell juga bernada sama di hadapan Kongres. Dalam paparan tersebut, Powell menegaskan bahwa penurunan suku bunga acuan layak (Appropriate) dilakukan tahun ini.
“Kami meyakini bahwa suku bunga acuan saat ini sudah mencapai puncak. Jika ekonomi bergerak seperti yang diperkirakan, maka menjadi layak untuk mulai melonggarkan suku bunga di satu titik pada tahun ini,” jelas Powell.
(fad)